TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS-Meksiko Mulai Usir Ribuan Warga Haiti di Perbatasan Texas

Gedung Putih marah dengan tindakan patroli perbatasan

Ribuan migran, kebanyakan dari Haiti, Kuba, dan Venezuela telah tiba di Del Rio, Texas, dalam dua hari terakhir. (Foto: Rep. AS Tony Gonzales, R-Texas)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dan Meksiko, bersama-sama meningkatkan ketegasan mereka dan mulai mengusir ribuan penduduk Haiti yang bertahan di perbatasan Texas-Tamaulipas.

Lebih dari 12 ribu migran yang mencoba mencari suaka untuk bisa memasuki AS di perbatasan Texas, AS dan Tamaulipas, Meksiko. Sebagian besar dari mereka adalah warga Haiti.

Ribuan orang berkemah di bawah jembatan dan baru-baru ini, AS mengirim mereka kembali pulang dengan penerbangan yang dilakukan dalam beberapa tahap. Pada hari Selasa (21/9), petugas patroli perbatasan AS yang menunggang kuda, mengusir migran Haiti dengan menangkap dan mencambuk.

1. AS-Meksiko mulai melakukan deportasi dan pengungsiran migran Haiti

Sejak hari Minggu (19/9), pemerintah AS telah mulai menerbangkan migran Haiti yang bertahan di perbatasannya. Pesawat mengantarkan para pencari suaka itu kembali ke bandara Port-au-Prince.

Pada hari Selasa, enam penerbangan disiapkan untuk mendeportasi penduduk Haiti yang telah berada di perbatasan dengan berkemah dalam beberapa waktu.

Menurut The Guardian, lebih dari 6.000 migran telah dipindahkan dari kamp yang mereka dirikan di bawah jembatan perbatasan Texas. Beberapa pengungsi kembali menyeberang ke Meksiko dan lainnya bingung mau kemana.

Meksiko sendiri dikabarkan juga telah mulai mengusir para penduduk Haiti yang kembali ke Meksiko dari perbatasan AS. Seorang pejabat federal Meksiko mengatakan rencananya adalah membawa para migran ke Monterrey, di Meksiko utara, dan Tapachula, di selatan, dengan penerbangan ke Haiti.

Baca Juga: Kepala JPU Haiti Undang PM Haiti soal Kasus Pembunuhan Moise

Pada hari Selasa, foto-foto tentang pasukan patroli perbatasan AS yang menunggang kuda dan bertopi lebar, banyak beredar di media sosial. Beberapa foto menunjukkan salah satu pasukan patroli membawa cambuk untuk mengusir para pencari suaka yang sebagian besar warga Haiti.

Tindakan pasukan patroli itu, telah menimbulkan kemarahan dari banyak kalangan. Kritik segera meluncur untuk ditujukan kepada pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden.

Dilansir dari Huffington Post, sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa meskipun dia tidak memiliki "konteks penuh" tentang apa yang terjadi dalam insiden tersebut, "Saya pikir yang melihat rekaman itu akan berpikir itu dapat tidak dapat diterima atau sesuai."

Menanggapi rekaman video dan foto perilaku pasukan patroli perbatasan, Departemen Dalam Negeri AS dalam sebuah pernyataan juga menilai bahwa itu "sangat meresahkan." Penyelidikan akan dilakukan dengan cepat untuk dilakukan tindakan disipliner yang sesuai.

Chuck Schumer, pemimpin mayoritas Senat, mendesak Joe Biden untuk segera mengakhiri pengusiran migran Haiti. "Gambar-gambar migran Haiti yang dipukul dengan cambuk dan bentuk-bentuk kekerasan fisik lainnya benar-benar tidak dapat diterima," katanya.

2. Gedung Putih marah dengan tindakan pasukan patroli perbatasan

Baca Juga: AS Akan Deportasi Ribuan Pengungsi Haiti di Perbatasan

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya