TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS-Turki Blokir Jaringan Keuangan Pendukung ISIS

Turki bekukan aset pendukung finansial ISIS

ilustrasi (Unsplash.com/Meg Jerrard)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dan Turki, pada Kamis (5/1/2023), menjatuhkan sanksi terhadap jaringan keuangan yang diduga memberi dukungan kepada ISIS. AS mengatakan ada empat individu dan dua perusahaan yang terkena dampak sanksi tersebut.

Turki juga telah membekukan aset setidaknya tujuh individu atau badan hukum yang terlibat dalam pembiayaan kelompok militan tersebut. Di antara mereka yang dijatuhi sanksi adalah Brukan al-Khatuni, warga Irak yang tinggal di Turki.

Baca Juga: 8 Anggota ISIS Tewas di Afghanistan Diserbu Taliban

1. Melemahkan kemampuan ISIS untuk beroperasi

Ilustrasi ISIS, Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Upaya untuk menumpas jaringan ISIS beserta pendukungnya terus dilakukan oleh AS. Pada Kamis, mereka mengumumkan telah bekerja sama dengan Turki untuk menjatuhkan sanksi kepada entitas yang memberi dukungan finansial terhadap kelompok militan.

Dilansir Al Jazeera, kerja sama dengan Turki itu diklaim telah menganggu kemampuan ISIS untuk membiayai operasinya, kata Ned Price, juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Langkah pada Kamis itu disebut AS sebagai bagian dari aksi kontraterorisme.

Sanksi yang dijatuhkan akan memblokir transaksi dan membatasi perdagangan untuk kelompok sasaran, baik di AS dan di Turki. Individu di kedua negara juga tidak diperbolehkan terlibat dalam urusan bisnis dengan para pihak yang menjadi target sanksi.

2. Turki bekukan aset entitas pendukung finansial ISIS

Jaringan finansial yang diduga mengalirkan pendanaan ke ISIS itu khususnya berada di Turki. Mereka disebut memindahkan dana dari dan ke Suriah-Irak. Mereka merupakan kelompok kunci dalam pengelolaan uang.

Dilansir Al Monitor, Turki juga segera membekukan aset para anggota jaringan keuangan yang dituduh terlibat dengan ISIS. Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, bakkal terus mengambil langkah efektif untuk melawan pendanaan terorisme dan bekerja sama dengan mitra internasional untuk masalah tersebut.

Brian Nelson, Wakil Menteri Keuangan AS untuk intelijen keuangan, mengatakan bahwa tindakan kali ini menegaskan kembali komitmen departemen tersebut untuk menurunkan kemampuan ISIS beroperasi.

“Penunjukan dan pembekuan aset yang menyertainya adalah hasil dari koordinasi dan kolaborasi yang erat dengan mitra Turki kami untuk menargetkan aktivitas (ISIS) di wilayah tersebut," kata Nelson.

Baca Juga: Libya Temukan 18 Mayat di Kuburan Massal Bekas Benteng ISIS

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya