Australia Akhiri Kerja Sama Militer dengan Myanmar
Penahanan warga Australia jadi salah satu sebab
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Canberra, IDN Times - Sejak awal kudeta militer yang terjadi di Myanmar, Australia memiliki hubungan yang agak rumit dengan negara tersebut. Hal itu dikarenakan salah satu ekonom dari Australia bekerja sama menjadi konsultan pemerintahan Aung San Suu Kyi.
Ketika kudeta militer terjadi, Aung San Suu Kyi beserta para tokoh senior partai NLD yang memenangkan pemilu tahun 2020, ditahan oleh pihak militer. Penahanan itu juga termasuk ekonom Australia yang bernama Sean Turnell.
Selain itu, Australia juga memiliki kerja sama militer dalam bidang pertahanan. Kini ketika gejolak di Myanmar tidak mereda dan dugaan pelanggaran hak asasi manusia semakin merebak dilakukan oleh pasukan keamanan, Australia menarik diri. Mereka memutuskan untuk mengakhiri kerja sama pertahanan militer dengan negara Myanmar.
1. Penahanan secara sewenang-wenang
Ada dua motif utama yang membuat Australia memutuskan hubungan kerja sama militer dengan Myanmar. Dua motif tersebut adalah pelanggaran hak asasi manusia yang mencakup meningkatnya kekerasan dan korban tewas serta penahanan penasihat ekonomi dan konsultan Sean Turnell.
Sejak ditangkap pada awal Februari, Turnell juga hanya bisa dihubungi dua kali melalui telepon. Para diplomat dan kerabat telah mencoba untuk menjalin komunikasi tetapi tidak dapat melakukannya.
Melansir dari laman Associated Press, Marise Payne, Menteri Luar Negeri Australia mengatakan "Kami yakin Profesor Turnell telah ditahan secara sewenang-wenang bersama dengan anggota senior pemerintah Myanmar termasuk Penasihat Negara Aung San Suu Kyi, termasuk Presiden."
Alasan dibalik penahanan Turnell tidak dapat dimengerti oleh pemerintah Australia. Kondisi penahanannya saat ini juga tidak diketahui. Namun Australia berupaya untuk menghentikan kekerasan terhadap warga sipil, serta berusaha dengan segala cara membebaskan Turnell.
Baca Juga: Kudeta Myanmar, Polisi Ancam Akan Buru Warga hingga Media Dibredel
Baca Juga: Kudeta Myanmar, Polisi Ancam Buru Warga hingga Media Dibredel
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.