TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Chad Diterjang Banjir Dahsyat, Terburuk dalam 30 Tahun Terakhir!

Ada provinsi yang sudah terendam banjir dalam sebulan

Ilustrasi Banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Musim hujan di Afrika tengah biasanya berlangsung dari Mei hingga Oktober. Tapi, kali ini hujan datang lebih awal, dan lebih deras sehingga membanjiri ibu kota N'Djamena, Republik Chad.

Hujan yang lebih deras itu menyebabkan banjir terburuk di Chad dalam 30 tahun terakhir. Ribuan orang yang terkena dampak kini berjuang untuk bertahan hidup. Ada 10 distrik di ibu kota N'Djamena dan distrik kedelapan merupakan wilayah terparah yang dihantam banjir.

Baca Juga: Mali Lanjutkan Rotasi Pasukan Perdamaian PBB, Tapi Ada Syaratnya!

1. Curah hujan terbesar dalam 30 tahun terakhir

Hujan deras yang mengguyur dari langit telah membuat ibu kota N'Djamena mengalami banjir besar. Peristiwa yang terjadi pada akhir Juli itu dampaknya masih sangat terasa hingga saat ini.

Menurut Reuters, sampai awal September, sebagian ibu kota Chad tersebut hanya dapat dilayari dengan perahu, dan ribuan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka yang terendam air selama 1 bulan terakhir.

"Tidak satu pun dari lingkungan distrik (delapan) yang terhindar dari banjir tahun ini, sungguh menyedihkan melihat begitu banyak orang menderita," kata Hassan Hissein Acheik, salah seorang warga.

Curah hujan tahun ini yang turun sangat tidak biasa. Itu jauh lebih deras daripada tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, itu merupakan jumlah curah hujan terbanyak dalam 30 tahun terakhir.

"Negara ini tidak mencatat jumlah air hujan sebanyak itu sejak 1990," kata Idriss Abdallah Hassan, seorang pejabat senior di badan cuaca negara.

2. Korban banjir butuh bantuan

Kantor kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) melaporkan, lebih dari 342 ribu orang di Chad terkena dampak banjir sampai akhir Agustus.

"Kami tidak punya makanan dan beberapa dari kami menderita malaria. Tidak ada yang berpikir untuk membantu kami, pihak berwenang mengawasi kami dari jauh seolah-olah kami sedang bermigrasi burung," kata Caroline Mossede dikutip dari Al Jazeera.

Mossede merupakan janda berusia 41 tahun dan mengungsi ke sebuah sekolah di distrik sembilan bersama empat anaknya. Dia telah bertahan di tempat pengungsian dalam tiga minggu terakhir tanpa uang.

Pemerintah Chad disebut telah membentuk komite krisis darurat. Makanan, selimut, dan peralatan kesehatan diupayakan untuk dikirim kepada mereka yang terdampak, kata Ali Haroun, wali kota N'Djamena.

Baca Juga: 9 Fakta Negara Chad, Negara Afrika yang Memiliki Danau Super Cantik

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya