Dilanda Banjir Bandang, Chad Umumkan Status Darurat
Hampir setengah juta hektar ladang tanaman rusak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Republik Chad, salah satu negara di Afrika Tengah mengumumkan keadaan darurat pada Rabu (19/10/2022). Keputusan itu dibuat setelah banjir bandang menerpa dan mempengaruhi lebih dari satu juta penduduk.
Selama musim penghujan, banjir kerap terjadi di Chad. Namun tahun ini musim hujan datang lebih awal dan lebih deras yang menjadi ujian terberat bagi negara tersebut dalam beberapa dekade terakhir.
Baca Juga: Junta Militer Chad dan Oposisi Berdamai di Qatar
Baca Juga: Pemerintah Transisi Chad Tunjuk Politikus Oposisi sebagai PM Baru
1. Banjir pengaruhi lebih dari sejuta penduduk
Musim hujan di Chad biasanya terjadi dari Mei sampai Oktober. Setiap musim hujan, banjir juga kerap terjadi. Tahun ini, musim hujan di Chad datang lebih awal dengan curah hujan lebih tinggi.
Hujan deras menyebabkan banjir bandang dan mempengaruhi lebih dari satu juta penduduk. Presiden Chad, Mahamat Idriss Deby, melansir France24, pada Rabu mengumumkan keadaan darurat.
"Mulai sekarang, keadaan darurat akan diterapkan untuk mengatasi dan mengelola bencana alam ini dengan lebih baik," kata Deby dalam pidatonya.
Banjir di Chad mempengaruhi setidaknya 636 daerah di 18 provinsi. Total provinsi di negara tersebut ada 23 dan paling parah adalah provinsi Mayo Kebbi Est.
Baca Juga: Chad Akan Kirim Seribu Tentara ke Mali untuk Hadapi Teroris
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.