TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Danau di Lebanon Tercemar, 40 Ton Ikan Mati

Ikan yang mati beracun dan membawa virus 

Puluhan ton ikan mati di danau Lebanon karena pencemaran. Ilustrasi (Unsplash.com/Tharum Bun)

Beirut, IDN Times - Sebuah pemandangan mengejutkan terlihat di sebuah danau Lebanon yang bernama danau Qaraoun. Puluhan ton ikan mengapung mati akibat danau yang tercemar. Danau itu terhubung dengan sungai terpanjang di Lebanon yakni sungai Litani.

Para aktivis lingkungan dan relawan mengumpulkan bangkai ikan busuk yang diperkirakan sebanyak 40 ton. Selama bertahun-tahun, para aktivis lingkungan telah memperingatkan akan bahaya limbah yang mencemari aliran sungai tersebut.

1. Ikan mati dalam jumlah yang tak normal

Pencemaran air sungai Litani di Lebanon yang terhubung ke danau Qaraoun telah menyebabkan salah satu bencana besar. Puluhan ton ikan membusuk di pinggiran danau, menimbulkan bau menyengat ke penduduk desa sekitarnya. Dalam beberapa hari sejak ikan-ikan terlihat mengapung tak normal pertama kali, jumlah ikan yang mati itu terkumpul sekitar 40 ton.

Melansir dari laman Middle East Monitor, aktivis lingkungan setempat yang bernama Ahmad Askar menjelaskan “fenomena ini muncul di tepi danau beberapa hari lalu. Ikannya mulai mengapung, dan dalam jumlah yang tidak normal. Itu tidak bisa diterima."

Para aktivis meminta otoritas yang berwenang untuk melakukan penyelidikan guna mencari tahu penyebabnya. Limbah yang dibuang ke sungai dan bermuara di danau telah dicurigai sebagai penyebab utama matinya ikan-ikan itu.

Baca Juga: Protes Lebanon Berlanjut di Tengah Krisis Ekonomi dan Politik 

2. Ikan yang mati beracun dan membawa virus

Danau Qaraoun (Twitter.com/Jess | Chasing Stories)

Danau Qaraoun terbentuk karena bendungan yang dibangun pada tahun 1959. Danau tersebut terletak di sebelah tenggara ibukota Beirut, sekitar 85 kilometer. Dalam beberapa tahun terakhir, tepatnya sejak tahun 2018, otoritas yang berwenang telah melarang pencarian ikan di danau karena tingkat polusi yang tinggi.

Melansir dari kantor berita Reuters, minggu ini, pihak yang berwenang menjelaskan bahwa ikan-ikan itu beracun dan membawa virus. Peringatan itu mendesak orang untuk menghindari penangkapan ikan di sepanjang Litani karena "bencana yang mengancam kesehatan masyarakat."

Ini adalah bencana ekologi lain yang telah terjadi di Beirut, setelah ledakan besar pelabuhan tahun lalu merusak pantai dan menewaskan lebih dari 200 orang. Bulan lalu, aktivis lingkungan juga mencoba membersihkan lepas pantai karena polisi akibat tumpahan kapal tanker.

Baca Juga: Bank Dunia Ancam Hentikan Pendanaan Vaksin COVID-19 untuk Lebanon

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya