Dihajar Sanksi Barat, Putin: Rusia Akan Jadi Negara yang Lebih Kuat
Menlu Rusia bersumpah negaranya tak akan bergantung Barat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sejak Rusia melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari sampai saat ini, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya segera menjatuhkan berbagai sanksi ekonomi. Hal itu dilakukan untuk menghentikan aksi militer yang diprakarsai oleh Presiden Vladimir Putin.
Pada Kamis (10/3/22), Presiden Putin bertemu dengan para pejabatnya, termasuk Menteri Keuangan Anton Siluanov. Dalam pertemuan tersebut, Putin mengatakan bahwa sanksi ekonomi Barat ke Rusia itu tidak sah.
Dia menegaskan, Rusia akan menyelesaikan masalah yang ditimbulkan akibat sanksi tersebut dan Rusia akan tampil lebih kuat lagi. Putin menegaskan, Moskow akan tetap memasok energi ke Eropa sesuai dengan kontrak meski negaranya mendapatkan sanksi bertubi-tubi.
Baca Juga: Mengenal Tirai Besi Eropa, Ancaman yang Mengintai dari Invasi Rusia
1. Rusia dengan tenang akan selesaikan masalah yang timbul akibat sanksi
Meski sanksi Barat dianggap tidak sah, tidak bisa dipungkiri bahwa keputusan itu telah membebani ekonomi Rusia. Putin berjanji akan menyelesaikan seluruh masalah yang timbul imbas sanksi tersebut, dikutip dari Reuters.
"Jelas bahwa pada saat-saat seperti itu permintaan masyarakat terhadap komoditas tertentu selalu meningkat, tetapi kami tidak ragu bahwa kami akan menyelesaikan semua masalah ini sambil bekerja dengan tenang," ujar Putin.
Sanksi ekonomi yang dijatuhkan negara-negara Barat menjadikan Rusia kian terisolasi dari panggung global. Kini, dampak itu mulai dirasakan oleh warganya.
NPR melaporkan, antrean panjang di depan mesin ATM kerap terlihat di Rusia. Orang-orang bergegas menarik uang tunai, baik itu dalam bentuk rubel Rusia atau asing. Nilai rubel sendiri telah anjlok ke titik yang terendah.
Kenaikan harga barang secara cepat juga mulai dirasakan, terutama produk elektronik.
"Selama beberapa hari terakhir, ini seperti Natal bagi kami. Orang-orang siap untuk membeli barang meskipun kami telah menaikkan harga setiap beberapa jam berdasarkan situasi valas," kata seorang penjaga toko.
Baca Juga: Kemlu: Total 120 WNI di Ukraina Berhasil Dievakuasi ke Indonesia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.