Erdogan: Saudi Ingin Beli Drone Turki
Saudi menoleh ke Turki karena embargo senjata dari Barat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ankara, IDN Times - Di tengah isu pertentangan dan perselisihan antara Turki dan Arab Saudi, Presiden Erdogan pada hari Selasa (16/3) mengklaim bahwa seterunya itu berkeinginan untuk membeli pesawat nirawak bersenjata (drone) buatan Turki. Klaim tersebut mungkin saja mengejutkan tetapi sebenarnya itu bisa saja terjadi.
Saat ini, Amerika Serikat, sekutu utama Arab Saudi, telah berjanji mundur dari dukungannya dalam perang di Yaman. Selain itu, Amerika Serikat memprioritaskan perdamaian di negara yang telah dilanda perang saudara sejak 2014 lalu.
Itulah sebabnya, ketika Saudi sudah tidak akan mendapatkan dukungan dari AS, maka kemungkinan ia menoleh ke negara lain, untuk mendapatkan pasokan persenjataannya.
1. Erdogan ingin menyelesaikan masalah dengan Saudi
Hubungan antara Turki dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) memburuk ketika Turki mundur dalam koalisi memblokade Qatar pada tahun 2017. Saat itu, Arab Saudi dan negara-negara tetangga, termasuk Mesir, memutuskan memblokade Doha. Awal tahun ini, Saudi dan negara sekutunya berdamai dan bersepakat mencabut blokade tersebut.
Tapi hubungan yang memburuk antara Turki dengan Saudi bukan hanya karena itu saja. Hubungan mereka tegang ketika jurnalis Middle East Eye bernama Jamal Khashoggi pada 2018 diduga dibunuh di konsulat Saudi yang ada di Istanbul. Akibat hubungan yang memburuk tersebut, Saudi melakukan boikot informal dan ekspor perdagangan Turki ke Saudi anjlok hingga lebih dari 90 persen.
Namun, ketika kini kondisi politik telah berubah dengan janji pengurangan dukungan AS ke Saudi, maka Arab sepertinya bermanuver dan berbalik arah ke Turki. Melansir dari kantor berita Reuters, dalam sebuah konferensi pers Erdogan mengatakan "Arab Saudi meminta kami menyediakan drone bersenjata. Harapan kami adalah menyelesaikan masalah ini dengan tenang, tanpa memanas," klaimnya.
Baru-baru ini ada latihan militer bersama di Mediterania Timur yang dilakukan oleh Yunani. Arab Saudi sendiri mengirimkan beberapa jet tempur F-15 mereka dalam latihan tersebut. Sedangkan di sisi lain, Yunani dan Turki sedang berselisih. Erdogan mengkritik latihan bersama antara kerajaan Saudi dan Yunani itu.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa "tidak ada alasan bagi hubungan kami dengan Arab Saudi untuk tidak diperbaiki. Jika mereka mengambil langkah positif, kami akan mengambil langkah positif. Hal yang sama berlaku untuk UEA. Kami tidak ingin bertengkar dengan siapa pun," katanya.
Baca Juga: Turki Kecam Kapal Jerman yang Inspeksi Kapal Turki di Pesisir Libya
Baca Juga: Afghanistan Siap Hadiri Dialog Damai di Rusia dan Turki
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.