Fakta-Fakta ADF Dalang Ledakan Bom di Gereja RD Kongo
Kelompok jaringan ISIS mengaku bertanggung jawab
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ledakan bom mengguncang gereja Pantekosta di Republik Demokratik Kongo (RD Kongo), pada Minggu (15/1/2023), ketika kegiatan ibadah sedang berlangsung. Sebanyak 10 orang dilaporkan tewas dengan 39 lainnya terluka.
Ledakan yang terjadi di gereja, diduga berasal dari alat peledak improvisasi. Foto dan video menunjukkan kengerian pascaledakan dengan beberapa jenazah tergeletak di luar gereja dan beberapa tampak seperti anak kecil.
Saksi dan para penyintas mengatakan ledakan itu mencerai-beraikan anggota tubuh beberapa orang yang ada di dalam gereja tersebut. Salah satu penyintas, Masika Makasi, menjelaskan kakinya terluka akibat ledakan bom tersebut dan ipar perempuannya menjadi salah satu korban tewas.
"Saya trauma melihat orang mati di sekitar saya," katanya dilansir Associated Press.
Baca Juga: ADF Dituduh Dalangi Bom Gereja di Kongo yang Tewaskan 10 Orang
Baca Juga: Tentara Uganda Bunuh 11 Anggota ADF yang Masuk dari RD Kongo
1. Militer tuduh pelaku penyerangan adalah ADF
Pihak militer Kongo menilai itu merupakan serangan teroris yang dilakukan Allied Democratic Forces (ADF). Dalam sebuah pernyataan, pemerintah RD Kongo mengutuk keras serangan bom yang dituduh dilakukan oleh ADF itu.
Mereka juga menyatakan belasungkawa terdalam kepada keluarga korban. Dilansir BBC, misi PBB di RD Kongo juga mengutuk serangan di kota Kasindi tersebut yang dinilai sebagai tindakan pengecut dan tercela.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.