TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta-Fakta ADF Dalang Ledakan Bom di Gereja RD Kongo

Kelompok jaringan ISIS mengaku bertanggung jawab

ilustrasi (Pexels.com/Jakson Martins)

Jakarta, IDN Times - Ledakan bom mengguncang gereja Pantekosta di Republik Demokratik Kongo (RD Kongo), pada Minggu (15/1/2023), ketika kegiatan ibadah sedang berlangsung. Sebanyak 10 orang dilaporkan tewas dengan 39 lainnya terluka.

Ledakan yang terjadi di gereja, diduga berasal dari alat peledak improvisasi. Foto dan video menunjukkan kengerian pascaledakan dengan beberapa jenazah tergeletak di luar gereja dan beberapa tampak seperti anak kecil.

Saksi dan para penyintas mengatakan ledakan itu mencerai-beraikan anggota tubuh beberapa orang yang ada di dalam gereja tersebut. Salah satu penyintas, Masika Makasi, menjelaskan kakinya terluka akibat ledakan bom tersebut dan ipar perempuannya menjadi salah satu korban tewas.

"Saya trauma melihat orang mati di sekitar saya," katanya dilansir Associated Press.

Baca Juga: ADF Dituduh Dalangi Bom Gereja di Kongo yang Tewaskan 10 Orang

Baca Juga: Tentara Uganda Bunuh 11 Anggota ADF yang Masuk dari RD Kongo

1. Militer tuduh pelaku penyerangan adalah ADF

ilustrasi ledakan bom (unsplash.com/Jeff Kingma)

Pihak militer Kongo menilai itu merupakan serangan teroris yang dilakukan Allied Democratic Forces (ADF).  Dalam sebuah pernyataan, pemerintah RD Kongo mengutuk keras serangan bom yang dituduh dilakukan oleh ADF itu.

Mereka juga menyatakan belasungkawa terdalam kepada keluarga korban. Dilansir BBC, misi PBB di RD Kongo juga mengutuk serangan di kota Kasindi tersebut yang dinilai sebagai tindakan pengecut dan tercela.

2. Siapa itu ADF?

Ilustrasi pemberontak (twitter.com/Nigeria Newspaper Online)

Dilansir Associated Press, salah satu kelompok pemberontak bernama ADF, dituduh bertanggung jawab melakukan serangan bom di gereja Pantekosta di kota Kasindi, provinsi Kivu Utara, kata juru bicara militer Anthony Mwalushayi. ADF adalah salah satu kelompok pemberontak paling aktif yang terkenal di Kongo bagian timur.

Menurut Al Jazeera, ADF sendiri merupakan kelompok pemberontak yang dibentuk pada 1990-an. Kelompok itu awalnya aktif di Uganda dan telah berikrar setia kepada ISIL (ISIL) pada 2019

Baca Juga: RD Kongo: Serangan Pemberontak ADF, 4 Tewas

3. Bagian timur RD Kongo titik nyala pemberontakan

Kasindi berjarak sekitar delapan kilometer dari Beni, wilayah di mana ADF aktif beroperasi. Bagian timur RD Kongo adalah salah satu titik nyala pemberontakan yang tak kunjung padam. Di wilayah yang kaya sumber daya mineral itu, beberapa kelompok pemberontak bersenjata hadir menciptakan ketidakstabilan keamanan.

Di RD Kongo bagian timur, lebih dari 120 kelompok pemberontak bersenjata aktif sampai saat ini. Desember tahun lalu, perwakilan tinggi PBB di negara tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa situasi keamanan di RD Kongo adalah satu tantangan paling signifikan yang hingga kini terus berlanjut.

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya