TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gegara Perang Rusia-Ukraina, Warga Afrika Terancam Mati Kelaparan

Impor biji-bijian dan gandum terhambat ke Afrika

Ilustrasi (Unsplash.com/Stephen Olatunde)

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan bahwa invasi Rusia ke negaranya membuat Afrika dalam posisi menjadi sandera. Perang yang dilancarkan Rusia memicu kenaikan harga biji-bijian, minyak goreng, bahan bakar minyak (BBM), dan pupuk.

Kepada para pemimpin Uni Afrika (UA), Zelenskyy mengatakan benua tersebut telah terperangkap dalam situasi yang bukan buatannya.

Ukraina dan Rusia menyumbang hampir sepertiga pasokan gandum global. Sementara Rusia merupakan pengekspor pupuk utama, Ukraina adalah pengekspor minyak jagung dan bunga matahari. Tapi perang Rusia di Ukraina telah mengacaukan sistem distribusi produk tersebut.

Baca Juga: Ketua Uni Afrika: Krisis di Benua Ini Makin Parah Imbas Invasi Rusia

1. Rusia dinilai menjadikan Afrika sebagai sandera

Volodymyr Zelensky (Twitter.com/Володимир Зеленський)

Presiden Zelenskyy berusaha untuk bisa menyampaikan pidato ke para pemimpin Afrika. Sebagian besar negara di benua tersebut telah gagal mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

Pada Senin, dikutip Associated Press, Zelenskyy mengatakan kepada pemimpin UA bahwa Afrika sebenarnya disandera dalam perang Rusia-Ukraina.

Perang Rusia memicu kenaikan harga yang sangat besar, termasuk biji-bijian gandum, minyak goreng, BBM dan pupuk.

"Mereka mencoba menggunakan Anda dan penderitaan rakyat untuk menekan demokrasi yang telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia," kata Zelenskyy.

2. Perang Rusia memicu kenaikan harga di Afrika

Kiev dan sekutu Barat menuduh bahwa pasukan Rusia yang mendominasi di Laut Hitam telah melakukan blokade terhadap pengiriman biji-bijian.

Di sisi lain, Moskow menolak tuduhan tersebut dan menyalahkan negara-negara Barat, karena menjatuhkan serangkaian sanksi pada Rusia atas invasi yang mereka lancarkan ke Ukraina.

"Perang ini mungkin tampak sangat jauh bagi Anda dan negara Anda. Tetapi kenaikan harga pangan yang sangat besar telah membawanya pulang ke jutaan keluarga Afrika," kata Zelenskyy, dikutip dari Reuters.

Presiden Senegal, Macky Sall yang juga ketua UA, mengatakan bahwa dirinya mendukung dan berkomitmen untuk menghormati hukum internasional, menyelesaikan konflik secara damai, dan perdagangan bebas.

Ketua Komisi UA, Moussa Faki Mahamat, juga menegaskan kembali posisi tentang kebutuhan mendesak akan dialog untuk mengakhiri konflik.

Baca Juga: Imbas Inflasi dan Kemiskinan, Warga Kenya yang Berebut Jual Ginjal

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya