TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gunung Taal Meletus, Filipina Evakuasi Ribuan Orang

Gunung api tersebut kecil tetapi mematikan

Penduduk daerah Laurel, Filipina, pada Kamis (1/7) bersiap mengungsi karena gunung Taal erupsi. (Twitter.com/Manila Bulletin News)

Manila, IDN Times - Pada hari Kamis (1/7), otoritas berwenang Filipina mulai melakukan evakuasi terhadap ribuan warganya. Evakuasi itu dilakukan sebagai bagian dari operasi perlindungan dan penyelamatan karena gunung Taal erupsi.

Gunung Taal berada terletak sekitar 100 kilometer sebelah selatan dari ibukota Manila. Gunung tersebut tidak terlalu tinggi karena hanya 311 meter. Meski begitu, gunung berapi yang memiliki kaldera besar tersebut ini adalah salah satu gunung api teraktif dan berbahaya di Filipina.

1. Evakuasi penduduk kota terdekat gunung api Taal

Badan seismologi dan vulkanologi Filipina pada hari Kamis (1/7), menaikkan status waspada gunung api Taal. Awalnya gunung tersebut berada pada level 2 tapi kemudian dinaikkan menjadi level 3 karena meningkatnya aktivitas.

Melansir laman Reuters, otoritas berwenang mengatakan terjadi "intrusi magmatik" di kawah utama dan "lebih lanjut berikutnya dapat mendorong letusan." Oleh karena itu, ribuan orang yang berada dalam jangkauan gunung api Taal segera dievakuasi.

Masyarakat yang dievakuasi khususnya adalah penduduk kota Agoncillo dan Laurel. Dua kota tersebut terletak di danau yang mengelilingi gunung api Taal. Dua kota itu berada dalam bahaya letusan dan tsunami vulkanik.

Baca Juga: Duterte Sebut Tidak Ada yang Pantas Jadi Presiden Filipina selain Dia

2. Sekitar 14.000 penduduk mungkin harus dievakuasi

Mirip seperti Indonesia, Filipina terletak di sepanjang “Cincin Api” Pasifik, sebuah wilayah yang rawan gempa bumi dan letusan gunung berapi. Gunung Taal, meski terbilang sebagai salah satu gunung api terkecil di dunia, namun ancaman ledakan gunung itu disebut sangat berbahaya.

Melansir laman Associated Press,  gumpalan uap dan abu gelap telah terlihat meluncur ke langit dalam ledakan singkat pada hari Kamis. Pakar dari pemerintah menjelaskan bahwa bahan magmatik di dalam gunung telah bersentuhan dengan air di kawah utama yang memicu ledakan yang digerakkan oleh uap tanpa disertai gempa vulkanik. Ledakan itu disebut "phreatomagmatic."

Marian Antonia Bornas yang menjabat sebagai kepala divisi pemantaian dan prediksi erupsi menjelaskan dalam konferensi pers bahwa "phreatomagmatic lebih berbahaya karena sudah ada interaksi dengan magma.”

Juru bicara badan tanggap bencana pemerintah Filipina yang bernama Mark Timbal, mengatakan para pejabat mulai mengevakuasi penduduk secara dini dari lima desa berisiko tinggi. "Hingga 14.000 penduduk mungkin harus dipindahkan sementara dari gunung berapi yang bergolak itu," katanya.

Baca Juga: Filipina Perpanjang Lockdown Akibat Lonjakan COVID-19

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya