HRW: Tentara Rusia Sengaja Memerkosa dan Membunuh Warga Ukraina
HRW mendesak ada penyelidikan atas pasukan Rusia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Organisasai hak asasi manusia (HAM), Human Rights Watch (HRW), pada Minggu (3/4/2022) menuduh Rusia telah melakukan kejahatan perang di sejumlah daerah yang mereka kuasai.
Pernyataan itu disampaikan setelah potret mayat di kota Bucha viral di media sosial. Bucha adalah kota di sekitar Kiev yang berhasil direbut kembali oleh pasukan Ukraina.
Sejak agresi dilancarkan pada 24 Februari, Rusia belum mampu menguasai satu pun kota besar. Kendati begitu, pasukan Rusia berhasil menduduki sejumlah kota dan desa kecil di kota-kota besar.
Di wilayah yang dikuasai itu, tentara Rusia disebut melakukan kejahatan perang, khususnya di sekitar Chernihiv, Kiev, dan Kharkiv.
Rusia berulang kali menolak tuduhan telah menargetkan warga sipil, meski fakta di lapangan jauh berbeda dari klaim tersebut. Kini, Rusia mundur dari Kiev dan berusaha mengalihkan fokus serangan ke Donbass. Kota pelabuhan Odessa baru-baru ini dihantam rudal balistik Rusia.
Baca Juga: Mayat Bergelimpang di Kiev, Zelenskyy: Rusia Telah Melakukan Genosida
1. Ratusan warga sipil Ukraina tewas dibunuh tentara Rusia
Seiring mundurnya tentara Rusia dari sekitar Kiev, pasukan Ukraina justru melihat bukti kekejaman pasukan Rusia.
Di Bucha misalnya, ada 280 mayat warga sipil yang dibunuh dan terpaksa dimakamkan dalam kuburan massal. Sebagian besar dari mereka ditembak di kepala. Selain itu, puluhan mayat warga sipil lainnya tergeletak di jalanan. Ada pula mayat dalam kondisi tangan terikat.
Dilansir Al Jazeera, Wali Kota Bucha, Anatoly Fedoruk, mengaku melihat 22 mayat di jalanan di kotanya.
Bucha terletak di dekat kota Irpin, salah satu kota kecil yang berhasil dibebaskan pasukan Ukraina. Dalam beberapa minggu terakhir, kota-kota tersebut telah menjadi saksi bisu pertempuran sengit tentara Rusia dan Ukraina. Banyak dari warga Bucha yang ingin menyelamatkan diri malah dibunuh oleh Rusia.
Pada Sabtu, Fedoruk mengatakan belum bisa mengumpulkan mayat-mayat di jalanan. Itu karena ada dugaan tentara Rusia memasang ranjau jebakan di mayat tersebut.
Baca Juga: Muslim Ukraina Hadapi Ramadan yang Sulit di Tengah Serangan Rusia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.