TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ilmuwan Ungkap Alasan Kenapa Danau Besar di Dunia Menyusut

Ada rebutan antara kepentingan konsumsi dan bisnis

ilustrasi (Unsplash.com/Artem Asset)

Jakarta, IDN Times - Informasi mengenai danau-danau besar di dunia yang mengalami penyusutan volume air telah menjadi cerita memprihatinkan. Faktor utama yang dipersalahkan adalah pemanasan global dan krisis iklim.

Danau di bumi diperkirakan hanya menutupi sekitar 3 persen permukaan planet. Namun, danau menampung hampir 90 persen air tawar permukaan dan hal itu sangat penting untuk air minum, irigasi dan kebutuhan industri listrik. Danau juga habitat penting bagi tumbuhan dan hewan.

Dalam hasil penelitian terbaru yang diterbitkan pada Kamis (18/5/2023), para ilmuwan menjelaskan penyebab utama penyusutan volume air danau-danau besar di dunia. Penelitian menggunakan kajian ilmiah yang didukung observasi menggunakan satelit selama tiga dekade terakhir.

Baca Juga: Banjir Italia Tewaskan 9 Orang dan Balapan F1 Dibatalkan

1. Puluhan triliun liter air danau hilang setiap tahun

ilustrasi (Pexels.com/Vittorio Staffolani)

Para peneliti melakukan pengamatan terhadap hampir 2 ribu danau terbesar di dunia.

Dilansir Associated Press, salah satu hasil penelitian menyebutkan bahwa danau-danau itu telah kehilangan sekitar 21,5 triliun liter air per tahun mulai 1992 hingga 2020. Angka itu diperkirakan sama dengan banyaknya air yang digunakan oleh Amerika Serikat (AS) sepanjang 2015.

Para peneliti juga menyampaikan, danau yang berada di daerah bercurah hujan lebih tinggi tak luput dari fenomena penyusutan volume air. Ini karena atmosfer yang lebih haus dari udara yang semakin panas, kemudian menyedot lebih banyak air dalam penguapan.

2. Aktivitas manusia dan perubahan iklim sebagai penyebab penyusutan

Volume air danau di seluruh dunia berfluktuasi, karena merespons variasi iklim alami dalam hujan atau salju. Namun, yang paling signifikan adalah dipengaruhi tindakan manusia, seperti penggunaan air yang berlebihan.

Danau Mead di Sungai Colorado AS telah menyusut secara dramatis selama beberapa dekade. Laut Kaspia juga mengalami penyusutan secara signifikan. Secara umum, penyusutan banyak danau lainnya telah terdokumentasi dengan baik.

Menurut Fangfang Yao, penulis utama studi dan sarjana tamu di Cooperative Institute for Research in Environmental Sciences di Universitas Colorado Boulder, tingkat perubahan dan alasan di balik penyusutan tersebut kurang diteliti lebih komprehensif, kutip CNN.

Yao dan rekan peneliti menemukan 53 persen danau yang diteliti telah kehilangan air dalam jumlah signifikan. Lebih dari separuh penyusutan dikaitkan dengan aktivitas manusia dan perubahan iklim.

Bahkan, danau di daerah Arktik yang dingin juga mengalami penyusutan. Ini menunjukkan tren pengeringan di seluruh dunia yang lebih luas dari perkiraan sebelumnya.

"Tren ini kemungkinan akan berlanjut jika kita tidak melakukan apa-apa terhadap perubahan iklim atau tidak membatasi konsumsi air manusia," kata Yao.

Baca Juga: Jalan-jalan ke Danau Toba, Sekarang Ada Rest Area di Tiga Balata

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya