TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inggris Bantu Prancis Rp8,9 Triliun untuk Atasi Migran Ilegal

Masalah rumit yang sulit diselesaikan

PM Rishi Sunak dan Presiden Emmanuel Macron (Twitter.com/Rishi Sunak)

Jakarta, IDN Times - Inggris dan Prancis, pada Jumat (10/3/2023), mengumumkan kesepakatan kerja sama mengatasi migrasi ilegal yang melewati Selat Inggris. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan akan membantu Prancis sebanyak 481 juta poundsterling atau sekitar Rp8,9 triliun.

Dana akan digunakan untuk membantu pusat penahan Prancis, termasuk penambahan polisi yang bertugas melakukan patroli secara permanen. Paris juga akan menggunakan pesawat nirawak untuk penjagaan.

Baca Juga: Kapal Migran Karam di Laut Italia, 45 Orang Tewas

1. Upaya mencegah migrasi ilegal oleh penyelundup manusia

Presiden Emmanuel Macron dan PM Rishi Sunak saling berangkulan (Twitter.com/Emmanuel Macron)

Inggris merupakan salah satu tujuan utama para migran. Mereka biasanya menyeberangi Selat Inggris secara ilegal dengan perahu kecil dari Prancis utara. Tak jarang, perahu tersebut terbalik dan menimbulkan korban.

Pada Jumat, Inggris dan Prancis menyepakati paket keuangan multi-tahun untuk menghentikan migrasi ilegal melintasi selat tersebut, sekaligus menghentikan aksi para penyelundup manusia. 

Dilansir Al Jazeera, Inggris akan membantu mendanai pusat penahanan di Prancis. Di sisi lain, Prancis akan mengerahkan unit kepolisian permanen baru, disertai teknologi yang ditingkatkan untuk berpatroli.

2. Masalah rumit yang sulit diselesaikan

Perjanjian terbaru melibatkan penggandaan personel Prancis di rute penyeberangan favorit migran dan penyelundup. Pusat koordinasi zona 24 jam akan dibuka, dengan petugas penghubung permanen Inggris-Prancis.

Kesepakatan dibuat bersamaan kunjungan PM Sunak ke Prancis dan bertemu dengan Presiden Emmanuel Macron. Keduanya sepakat untuk mengatasi permasalahan yang selama ini rumit mencari solusinya.

"Tidak ada satu solusi pun untuk menyelesaikan masalah yang sangat rumit ini, dan juga tidak akan bisa diselesaikan dalam semalam," kata Sunak, dikutip dari Associated Press.

Macron dan Sunak mengklaim penegakan menghadang migran ilegal telah berhasil. Lebih dari 50 jaringan penyelundup diputus, 500 ditangkap, dan 1.300 kapal dicegah lewat Selat Inggris. Namun, fakta di lapangan menyebutkan lebih dari 45 ribu orang tiba di Inggris pada 2022, naik dari 28 ribu pada 2021.

Baca Juga: Ribuan Migran yang Dideportasi Kembali Masuk ke Jerman

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya