TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Israel Selidiki Tuduhan Spyware yang Targetkan Pejabat Prancis

Presiden Macron jadi target spyware buatan Israel

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Paris, IDN Times - Forbidden Stories, sebuah organisasi yang melindungi ratusan jurnalis dari 38 negara, dan terdaftar di Prancis dengan nama Freedom Voices Network, pada 18 Juli lalu telah mengeluarkan penyelidikan aktivitas mengejutkan spyware Pegasus buatan perusahaan Israel bernama NSO.

Menurut laporan tersebut, yang dibuat berdasarkan hasil kerjasama lintas media, hampir 200 jurnalis jadi target mata-mata perangkat lunak Pegasus. Selain itu, puluhan aktivis dan 14 pemimpin dunia juga disebut masuk dalam daftar target potensial pengintaian Pegasus.

Di antara pemimpin dunia yang diduga kuat jadi target adalah Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Perdana Menteri Imran Khan dari Pakistan dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Prancis menanggapi dugaan aktivitas pengintaian tersebut dengan serius dan membentuk tim lintas kementrian untuk melakukan penyelidikan. Prancis juga meminta pihak Israel melakukan penyelidikan mengenai tuduhan penggunaan Pegasus terhadap presidennya.

1. Emmanuel Macron meminta Naftali Bennett untuk melakukan penyelidikan

Perangkat spyware Pegasus yang dikembangkan oleh NSO dijual kepada banyak negara. Menurut NSO, penggunaan perangkat tersebut bertujuan untuk memerangi kejahatan dan aksi terorisme. Tapi fakta yang diungkap Forbidden Stories adalah, Pegasus juga digunakan untuk mengintai jurnalis, aktivis dan para pemimpin negara.

Dua kelompok yang memimpin investigasi atas perangkat lunak invasif Pegasus buatan perusahaan NSO dari Israel adalah Forbidden Stories dan Amnesty International. Mereka telah mendapatkan akses ke lebih dari 50.00 nomor telepon yang bocor, yang disebut disusupi atau jadi target potensial aktivitas pengintaian perangkat Pegasus.

Penyelidikan selama berbulan-bulan oleh Laboratorium Keamanan Amnesty International terhadap puluhan ribu nomor telepon itu menghasilkan laporan, bahwa salah satu yang nomor telepon adalah milik Emmanuel Macron. Nomor Presiden Prancis itu muncul dalam daftar potensial pengintaian yang dilakukan oleh pihak Maroko.

Menanggapi kabar tersebut, Macron kemudian menghubungi Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett. Melansir laman The Guardian, media yang ikut tergabung dalam penyelidikan Pegasus, Macron menyatakan prihatin bahwa teleponnya dan sebagian besar kabinetnya dapat terinfeksi Pegasus.

Macron menghubungi Bennett pada Kamis, 22 Juli 2021. Macron dikabarkan meminta Bennett untuk melakukan "penyelidikan yang tepat" terhadap tuduhan memata-matai itu. Bennett juga menekankan bahwa dugaan peristiwa itu terjadi sebelum dia menjabat pada Mei. Ia juga membentuk komisi yang sedang memeriksa apakah aturan tentang ekspor senjata siber Israel seperti Pegasus harus diperketat.

Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Prancis Protes Aturan Baru COVID-19

Perusahaan NSO sebagai pembuat Pegasus tidak mau memberikan informasi kepada Forbidden Stories tentang klien yang menggunakan perangkat ciptaannya karena itu bersifat rahasia. NSO juga menyangkal bahwa Macron telah menjadi salah satu target perangkat Pegasus yang digunakan oleh salah satu kliennya.

Namun, tuduhan tersebut telah menjadi isu yang panas. Israel akhirnya menanggapi tuduhan tersebut dengan serius dan para pejabatnya menghubungi langsung Prancis untuk membicarakan persoalan tersebut.

Melansir kantor berita Reuters, juru bicara pemerintah Prancis yang bernama Florence Parly telah berdiskusi dengan Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, secara langsung di Paris tentang kegiatan perusahaan NSO.

Benny Gantz mengatakan telah "mengomentari masalah NSO dan mengatakan kepadanya bahwa Israel menanggapi tuduhan itu dengan serius", kata sebuah pernyataan dari kantornya kementrian.

Disebutkan juga, bahwa "Israel memberikan lisensi dunia maya hanya untuk negara-bangsa dan hanya digunakan untuk kebutuhan menangani terorisme dan kejahatan." Israel dikabarkan telah membentuk tim antar kementerian senior untuk menyelidiki tuduhan spyware Pegasus.

2. Israel tanggapi dengan serius tuduhan mata-mata yang dilakukan menggunakan perangkat Pegasus

Baca Juga: Inggris dan Prancis Sepakat untuk Tangani Migran

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya