Jelang Natal, Jerman Perketat Aturan Pembatasan COVID-19
Bagaimana Natal dirayakan rakyat Jerman?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berlin, IDN Times – Perkembangan infeksi virus corona gelombang kedua di Jerman membuat pemerintah federal negara tersebut memperketat aturan pembatasan. Hal itu dikarenakan kasus harian masih terlalu tinggi begitupun juga dengan kematian yang diakibatkan oleh infeksi virus corona.
Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengumumkan pengetatan aturan tersebut pada hari Rabu, 25 November 2020, setelah bermusyawarah dengan 16 kepala negara bagian di seluruh Jerman selama tujuh jam. Proposal pengajuan pengetatan baru akhirnya disepakati, setelah debat alot terjadi khususnya tentang aturan penggunaan masker bagi siswa sekolah.
Melansir dari laman Deutsche Welle, Angela Merkel menginginkan penurunan infeksi virus corona hingga mencapai 50 kasus per 100.000 penduduk (25/11). Jika target tersebut dipenuhi, pelonggaran bisa dilakukan. Karena itu, aturan pembatasan lebih diperketat lagi. Keputusan tentang pengetatan aturan di sekolah-sekolah, Merkel akhirnya menyerahkan keputusan kepada pemimpin regional masing-masing.
1. Pembatasan belum akan dicabut bahkan mungkin bisa diperpanjang hingga awal Januari
Jerman adalah salah satu negara yang memiliki keunggulan sistem kesehatan di Eropa. Penanganan dan pengendalian infeksi virus corona di negara tersebut relatif baik dan banyak dipuji oleh dunia internasional. Namun, gelombang kedua infeksi virus corona membuat Jerman harus melakukan kebijakan penguncian ringan (lockdown lite) pada tanggal 2 November dan masih berlangsung hingga kini.
Angela Merkel dalam konferensi persnya pada hari Rabu, 25 November 2020, menyampaikan dua pesan kepada rakyat Jerman. Pertama, Merkel berterimakasih dan kedua, dia menyatakan bahwa “kasus harian masih terlalu tinggi, dan pos perawatan intensif kita masih penuh. Kita tidak bisa mencabut pembatasan yang disepakati pada November”, katanya seperti dikutip dari laman Deutsche Welle (25/11).
Melansir data dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), angka total infeksi di Jerman sudah hampir mencapai satu juta kasus. Jerman menduduki peringkat ke lima terbanyak di Eropa dengan jumlah 961.320 kasus per 25 November 2020. Meskipun Inggris dan Prancis mulai mengabarkan untuk pelonggaran, namun Jerman justru sebaliknya memperketat aturan pembatasan.
Baca Juga: Jerman akan Wajibkan Ada Eksekutif Perempuan di Dewan Perusahaan
Baca Juga: Jerman akan Wajibkan Ada Eksekutif Perempuan di Dewan Perusahaan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.