TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jerman Izinkan Masjid Kumandangkan Azan Jumat

Wali kota membela kritik kebijakan izin azan 

ilustrasi (Unsplash.com/Tom PREJEANT)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah kota Cologne (Koln), salah satu kota tertua di Jerman dan terbesar di negara bagian Rhine-Westphalia (NRW), mengizinkan masjid di kota tersebut untuk mengumandangkan azan pada panggilan salat Jumat lewat pengeras suara.

Ada lebih dari 30 masjid yang berdiri di Cologne. Masjid-masjid tersebut diizinkan untuk mengumandangkan azan Jumat.

Pro dan kontra terkait izin itu mengemuka di media sosial. Namun pemerintah kota Cologne menegaskan bahwa kota tersebut menghargai kebebasan dan keragaman beragama.

1. Umat muslim di Cologne menyambut baik izin kumandang azan di masjid

Secara agama, umat muslim yang tinggal di Jerman adalah minoritas terbesar di negara itu. Ada sekitar 4,5 juta muslim di seluruh Jerman. Cologne adalah salah satu kota yang memiliki banyak masjid, selain Berlin dan Hamburg.

Pada hari Jumat, 8 Oktober 2021, izin diberikan kepada masjid di Cologne untuk mengumandangkan azan salat Jumat. Dilansir dari Al Arabiya, wali kota Henriette Reker menyebut izin tersebut "tanda saling menerima agama."

Sang wali kota juga menjelaskan bahwa "warga Muslim kami adalah bagian integral dari kota kami. Mendengar azan di samping lonceng gereja di kota kami, menunjukkan bahwa keragaman dihargai di Cologne," ujarnya.

Cologne menjadi salah satu kota yang jadi tujuan migran Turki generasi pertama dan kedua. Ini kota terpadat keempat di Jerman. Sampai tahun 2017-2018, jumlah umat muslim yang ada di kota ini sekitar 55.000 orang.

Baca Juga: Amukan Belanda dan Jerman di Kualifikasi Piala Dunia 2022

Azan sering dilihat sebagai salah satu simbol identitas muslim. Namun azan juga sering menjadi objek sasaran retorika politis kelompok anti-muslim.

Pro dan kontra azan ini di negara Barat, seperti perdebatan tentang melihat simbol identitas Islam lain, yakni seperti hijab dan niqab.

Kebijakan izin mengumandangkan azan bagi masjid di Cologne juga telah mengundang perdebatan selama sepekan terakhir. Namun wali kota Henriette Reker membela keputusan tersebut.

Dilansir dari Deutsche Welle, Reker menjelaskan dalam unggahan media sosialnya, bahwa Cologne adalah kota kebebasan dan keragaman agama. Dia menulis "mereka yang tiba di stasiun kereta utama disambut oleh katedral dan diiringi lonceng gereja. Banyak warga Cologne yang beragama Islam. Mengizinkan panggilan muazin bagi saya merupakan tanda hormat," tambahnya.

Baca Juga: Saluran Media Rusia Dihapus YouTube Jerman

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya