TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jerman Larang Senjata yang Diekspor ke Saudi Digunakan di Yaman

Jerman tetap blokir penjualan jet tempur Eurofighter

ilustrasi (Unsplash.com/Jonathan Ridley)

Jakarta, IDN Times - Koalisi pemerintah Jerman telah menyetujui ekspor senjata ke Arab Saudi. Menurut juru bicara Kanselir Olaf Scholz, Steffen Hebestreit, senjata tersebut tidak boleh digunakan dalam konflik Yaman.

Meski izin ekspor senjata itu telah disetujui, tapi Scholz tetap tidak akan memberi lampu hijau untuk ekspor jet tempur Eurofighter. Periode legislatif Jerman saat ini, yang akan berakhir hingga 2025, tidak memiliki agenda untuk membahas masalah tersebut.

Pembunuhan jurnalis Saudi bernama Jamal Khashoggi pada 2018 telah memicu Jerman menyetop semua ekspor senjata ke Saudi. Bahkan, penghentian itu termasuk komponen dan suku cadang sistem senjata.

Baca Juga: Fokus ke Indo-Pasifik, Jerman Kirim Pasukan ke Australia

1. Jerman izinkan ekspor senjata setelah ada tekanan

Kanselir Jerman Olaf Scholz (Twitter.com/ Bundeskanzler Olaf Scholz)

Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa pihak di koalisi pemerintahan Scholz telah memberi tekanan untuk membuka embargo ekspor senjata ke Saudi. Ini terutama partai FDP yang terkenal lebih ramah dalam kebijakan bisnis.

Pada Rabu, dilansir Middle East Eye, Berlin akhirnya sepakat untuk menyetujui ekspor tersebut. Tapi, hal itu masih disertai dengan syarat, yakni tidak boleh digunakan dalam konflik di Yaman.

Saudi memimpin koalisi untuk membantu pemerintah Yaman melawan pemberontak Houthi yang didukung Iran. Sejak hubungan Saudi dengan Iran kembali membaik, ada tekanan agar Jerman melunakkan kebijakannya.

Partai Hijau, yang menjadi salah satu mitra koalisi Scholz, adalah pihak yang paling sensitif dalam masalah ekspor senjata. Apalagi ekspor tersebut dilakukan ke wilayah konflik.

2. Berlin tetap blokir penjualan jet tempur Eurofighter

Hebestreit memberikan penjelasan mengenai persetujuan terbaru. Dia mengatakan, senjata-senjata yang dikirim, selain tidak boleh digunakan di Yaman, juga tidak boleh digunakan dalam kaitannya dengan ancaman pelanggaran hak asasi manusia.

Dilansir Politico, Berlin masih tetap akan memblokir peluang penjualan jet tempur Eurofighter. Scholz dengan tegas mengatakan, keputusan pengiriman jet tempur itu tidak ada dalam agenda di masa mendatang.

Keputusan Jerman memiliki risiko yang membuat Inggris kecewa. Ini karena produksi jet tempur dilakukan oleh BAE System Inggris, yang telah sepakat memasok 48 unit Eurofighter. Namun, sepertiga komponen jet berasal dari Jerman, sehingga langkah itu akan menghambat London.

Produksi Eurofighter dilakukan oleh perusahaan Jerman-Prancis, BAE System Inggris dan Leonardo Italia. Negara-negara itu dapat memveto ekspor produk ke negara lain, yang itu digunakan Jerman dalam kebijakan penjualan ke Saudi.

Baca Juga: Ngeri! Potongan Tubuh Pria Jerman Ditemukan di Thailand

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya