TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kanada Rayakan Hari Pribumi Nasional untuk Pertama Kalinya

Sebagai momen introspeksi atas kekejaman kolonialisme

Warga Kanada peringati Orange Shirt Day pada 30 September 2021. (Twitter.com/Wab Kinew)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kanada untuk pertama kalinya memperingati Hari Pribumi Nasional pada 30 September 2021. Acara itu digelar sebagai cermin untuk memperingati ratusan ribu pribumi korban sekolah asrama, baik yang meninggal maupun yang selamat.

Dalam laman resmi pemerintah Kanada, nama resmi untuk hari tersebut adalah National Day for Truth and Reconciliation.

Kanada memiliki sejarah kejam dan kelam dalam memperlakukan anak pribumi, antara tahun 1831 sampai 1996. Sekitar 150 ribu anak pribumi dimasukkan dalam sekolah asrama dan jadi sasaran pelecehan, pemerkosaan, dan kekurangan gizi.

Baca Juga: Kanada Alokasikan Dana Rp4,6 Triliun untuk Bantu Suku Pribumi

1. Merenungkan dampak yang menyakitkan dan abadi dari kekejaman kolonialisme

Hari Pribumi Nasional menjadi hari libur baru bagi Kanada. Hari yang ditetapkan pada 30 September itu adalah penanda untuk memperingati sejarah kelam dan kejam negara tersebut.

Ratusan ribu anak-anak pribumi dipisahkan dari keluarga mereka, untuk sekolah asrama dalam program asimilasi, dilarang menggunakan bahasa ibu, mendapatkan kekerasan fisik dan seksual, serta ribuan tewas karena penyakit dan sebab lain.

Awal tahun ini, lebih dari seribu kuburan anak-anak pribumi, ditemukan di dekat bekas sekolah asrama tersebut. Beberapa korban diketahui masih berusia balita.

Dilansir dari NPR, Perdana Menteri Justin Trudeau berharap, hari nasional itu bisa menjadi momentum bagi seluruh warga Kanada untuk merenungkan "dampak menyakitkan dan abadi" dari sekolah asrama. 

Dia juga menyebutkan, temuan kuburan anak-anak pribumi tahun ini telah mengingatkan dampak kejam kolonialisme dan masa lalu yang pahit, sehingga penting untuk melakukan rekonsiliasi di Kanada.

"Hanya dengan menghadapi kebenaran yang sulit ini, dan memperbaiki kesalahan ini, kita dapat bergerak maju bersama menuju masa depan yang lebih positif, adil, dan lebih baik," ujar Trudeau.

Baca Juga: Beri Kue Ganja ke Rekannya, Tentara Kanada Dihukum

2. Belajar dari suara pribumi

Program asimilasi anak-anak pribumi di sekolah asrama Kanada dikelola oleh pemerintah federal. Ada 140 sekolah asrama yang sebagian besar dikelola oleh gereja Katolik. Kasus sekolah asrama juga telah menyeret para petinggi gereja terlibat dalam pusaran masalah.

Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi dibentuk sejak 2008 sampai 2015, untuk menyelidiki para korban dan penyintas. Mereka mengatakan bahwa periode tersebut adalah "genosida budaya" pribumi di Kanada.

Senator Murray Sinclair, yang pernah mengetuai Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, mengatakan "hari nasional yang baru ini untuk mengesampingkan dampak dari versi sejarah yang tidak benar, yang telah lama disajikan, dan untuk belajar dari suara-suara Pribumi."

Para pemimpin pribumi First Nation Kanada juga mengatakan, hari libur itu tidak hanya terbatas pada pegawai federal, tapi semua provinsi juga harus mengakui.

Salah satu provinsi, yakni Ontario, belum mengakui hari libur tersebut dan pemerintah mendapatkan kritik dari para pemimpin masyarakat adat.

Baca Juga: Warga Kanada Tuntut Pembebasan 2 Pria Kanada di China

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya