Kanselir Jerman Olaf Scholz Setuju Kirim Tank Antipesawat ke Ukraina
Sholz terancam terisolasi dari rekan dalam dan luar negeri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kanselir Jerman, Olaf Scholz, pada Selasa (26/4/22) setuju untuk mengirim persenjataan berat ke Ukraina. Dikabarkan, senjata tersebut adalah tank antipesawat Gepard.
Scholz telah mendapatkan tekanan bertubi-tubi dari dalam dan luar negeri untuk mengizinkan pengiriman senjata buatan Jerman ke Ukraina.
Bahkan, koalisi Scholz di pemerintahan juga telah melontarkan kritik selama beberapa minggu agar kanselir sepakat mengirim bantuan senjata yang lebih berat.
Rusia melancarkan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari. Perang mematikan telah membunuh ribuan prajurit dan warga sipil. Negara-negara Barat telah mengalirkan bantuan senjata ke Ukraina untuk mempertahankan diri. Bantuan militer telah naik ke level lebih tinggi dengan pengiriman senjata lebih berat disebabkan serangan Rusia juga semakin meningkat
Baca Juga: Jerman Adili Pembunuh yang Disewa oleh Eks Presiden Gambia
1. Scholz beri lampu hijau untuk mengirim senjata berat buatan Jerman
Setelah mengalami keragu-raguan selama beberapa minggu, Kanselir Scholz pada Selasa akhirnya memberi lampu hijau untuk mengirimkan bantuan senjata berat ke Ukraina.
Menteri Pertahanan Jerman, Christine Lambrecht, memastikan bahwa senjata yang dikirim ke Ukraina adalah tank Gepard, tank antipesawat yang bisa dimodifikasi menggunakan amunisi rudal, dikutip Anadolu.
Tank tersebut berasal dari stok industri pertahanan Jerman. Tank memiliki dua meriam antiudara 35 milimeter yang dapat ditingkatkan dengan rudal anti-pesawat Stinger. Gepard telah dihapus dari Bundeswehr (angkatan bersenjata Jerman) lebih dari 10 tahun lalu, tapi masih banyak berada di gudang perusahaan Krauss-Maffei Wegmann.
Tidak ada rincian informasi mengenai berapa banyak Gepard yang akan dikirim. Tapi perusahaan kemungkinan akan memperbarui tank antipesawat tersebut sebelum dikirim ke Ukraina.
Baca Juga: Akhirnya, Jerman Janji Hentikan Impor Minyak Rusia Akhir Tahun
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.