Kanselir Jerman: Putin Melihat Agresi di Ukraina Bak Perang Salib
Jerman akan terus mendukung Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kanselir Jerman Olaf Scholz, pada Kamis (13/102/2022), mengatakan bahwa perang Rusia-Ukraina telah menjadi bagian dari Perang Salib melawan demokrasi liberal Barat.
Pada kesempatan yang sama, Scholz juga mengimbau negara demokrasi liberal di Barat untuk menunjukkan persatuan melawan agresi Rusia. Dia menyarankan untuk menepis perbedaan kecil yang membuat persatuan terganggu.
Baca Juga: Putin Tawarkan Ekspor Gas ke Eropa, Jerman Langsung Menolak!
1. Bukan hanya perang melawan Ukraina
Lebih dari tujuh bulan Rusia melancarkan perangnya ke Ukraina. Diperkirakan, perang tersebut masih akan tetap berlanjut saat musim dingin tiba. Ribuan orang tewas, baik itu dari kalangan militer atau sipil.
Menurut Kanselir Olaf Scholz, dilansir Reuters, perang yang dikobarkan Rusia saat ini bukan hanya perang melawan Ukraina. Dia menilai bahwa apa yang dilakukan pasukan Vladimir Putin adalah Perang Salib melawan demokrasi liberal negara-negara Barat.
"(Presiden Rusia) Vladimir Putin dan pendukungnya telah membuat satu hal yang sangat jelas, perang ini bukan hanya tentang Ukraina. Mereka menganggap perang mereka melawan Ukraina sebagai bagian dari Perang Salib yang lebih besar, Perang Salib melawan demokrasi liberal," kata Scholz di acara Progressive Governance Summit di Berlin.
Kemudian, Scholz juga menegaskan bahwa Jerman akan mendukung Ukraina secara finansial, ekonomi, dan untuk kebutuhan kemanusiaan dan militer.
Baca Juga: Ingin Balas Rusia, Jerman Akan Kirim Senjata Udara ke Ukraina Segera
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.