Putin Tawarkan Ekspor Gas ke Eropa, Jerman Langsung Menolak!

Putin tuduh AS merusak hubungan Rusia-Uni Eropa  

Tangerang Selatan, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Rabu (12/10/2022), mengatakan bahwa Moskow siap untuk melanjutkan pasokan gas ke Eropa melalui jalur pipa Nord Stream 2. Namun, tawaran itu langsung ditolak oleh Jerman.

Berbicara di forum energi di Moskow, pemimpin Rusia itu kembali menuduh Amerika Serikat (AS) mendalangi serangan pada jalur pipa di Laut Baltik. Ledakan itu menyebabkan kebocoran gas besar-besaran pada jalur Nord Stream 1 dan 2.

1. Jerman tolak penawaran Rusia untuk mengirim gas lewat Nord Stream 2  

Menanggapi penawaran Rusia, Juru bicara pemerintah Jerman, Christiane Hoffman, menyampaikan bahwa Putin pernah membuat pernyataan serupa pada sebelumnya. 

“Terlepas dari kemungkinan sabotase dari dua jalur pipa, kami telah melihat bahwa Rusia tidak lagi menjadi pemasok energi yang dapat diandalkan, dan bahkan sebelum kerusakan pada Nord Stream 1, tidak ada lagi aliran gas. Jadi bagi kami, tidak ada alasan untuk percaya bahwa itu akan berubah,” kata Hoffman. 

“Percobaan yang bagus," tambah dia, dikutip dari AP.

Sebelumnya, beberapa pejabat Eropa mengatakan bahwa ledakan di bawah Laut Baltik itu bagian dari sabotase. Meskipun tidak menyalahkan Rusia secara terang-terangan. 

Baca Juga: Majelis Umum PBB Kecam Aneksasi Rusia, 143 Negara Mendukung 

2. Presiden Putin tuduh AS merusak hubungan Rusia-Uni Eropa   

Putin mengungkapkan bahwa serangan terhadap jaringan pipa di Laut Baltik dilakukan oleh pihak yang ingin melemahkan Eropa, dengan menghentikan aliran gas murah dari Rusia. Menurutnya, AS berniat memaksa Eropa untuk beralih ke impor gas alam cair yang lebih mahal.

“Tindakan sabotase Nord Stream 1 dan 2 adalah tindakan terorisme internasional yang bertujuan merusak keamanan energi di seluruh benua dengan memblokir pasokan energi murah,” ujar Putin.

“Mereka yang ingin memutuskan hubungan antara Rusia dan UE di balik tindakan sabotase di Nord Stream,” lanjut dia.

Meski Rusia masih mengirim gas ke Eropa melalui Ukraina, ledakan terbaru di Laut Baltik itu telah memperburuk kekhawatiran mengenai krisis energi di Eropa pada musim dingin nanti.

Diketahui, pipa Nord Stream 2 tidak pernah membawa gas alam ke Eropa karena ditutup oleh Jerman. Hal itu dilakukan sebelum Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina pada 24 Februari.

Sebelum ledakan di Laut Baltik, Rusia telah menghentikan aliran gas dari Nord Stream 1 karena masalah teknis. Meski begitu, para pemimpin Eropa menganggap tindakan itu merupakan upaya demi menghilangkan dukungan mereka pada Ukraina.

Turunnya suplai gas dari Rusia telah menyebabkan lonjakan harga dan mendorong inflasi. Serta memaksa negara-negara Eropa membantu untuk meringankan beban tagihan energi yang mahal pada sektor rumah tangga dan bisnis.

3. Rusia enggan memasok gas kepada negara yang berencana membatasi harga  

Putin Tawarkan Ekspor Gas ke Eropa, Jerman Langsung Menolak!Ilustrasi pipa gas (unsplash.com/Quinten de Graaf)

Putin mengatakan, salah satu dari dua tautan Nord Stream 2 masih bertekanan dan tampaknya siap untuk digunakan. Hal itu diungkap setelah melakukan pemeriksaan dan dinyatakan aman untuk pengiriman ke Eropa.

Pemimpin Rusia itu menambahkan, Rusia dapat meningkatkan kapasitas ekspor gasnya ke Turki, sehingga membuat pihaknya menjadi pusat pasokan gas ke Eropa.

Dia juga menanggapi rencana UE terkait pembatasan harga ekspor energi Rusia, dengan mengatakan bahwa, "Kami tidak akan memasok energi ke negara-negara yang akan membatasi harga," dikutip dari DW

“Saya ingin memperingatkan mereka, yang alih-alih kemitraan bisnis dan mekanisme pasar mencoba menggunakan trik penipuan dan pemerasan tumpul, bahwa kami tidak akan melakukan apa pun yang merugikan kami sendiri," tambah dia.

Baca Juga: Kebijakan OPEC+ Untungkan Rusia, Tamparan Bagi Biden dan Sekutunya

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya