Konflik Etiopia-Tigray, PBB Belum Dapat Akses Penuh Kirim Bantuan
Keberadaan milisi dan tentara Eritrea jadi penghalang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perang antara Ethiopia dengan Tigray People's Liberation Front (TPLF) mulai menuju titik terang. Kedua pihak yang bermusuhan itu telah menyetujui gencatan senjata. Perang telah membunuh ribuan orang dan menyebabkan jutaan lainnya terancam kelaparan.
Namun, direktur darurat Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO), pada Jumat (2/12/2022) mengatakan, belum memiliki akses penuh ke Tigray di bagian utara Ethiopia. Padahal akses penuh untuk mengirim bantuan kemanusiaan itu merupakan syarat gencatan senjata yang disepakati bulan lalu.
Baca Juga: PM Ethiopia Janji Implementasikan Kesepakatan Gencatan Senjata Tigray
1. Masih kesulitan mengirim bantuan medis
Secara resmi, pemerintah Ethiopia dan TPLF setuju menghentikan permusuhan dan menyepakati gencatan senjata pada 2 November. Itu dua tahun setelah perang membunuh ribuan orang dan membuat lebih dari 2 juta orang mengungsi.
Upaya mendamaikan dua pihak itu telah melewati proses yang panjang dan berulang. Salah satu syarat gencatan senjata adalah akses penuh bantuan kemanusiaan ke Tigray, karena jutaan orang di wilayah itu terancam kelaparan.
Namun akses tersebut belum sepenuhnya bisa dilakukan sampai saat ini.
"Proses perdamaian itu belum menghasilkan jenis akses penuh, akses tak terbatas dan dalam skala besar bantuan medis dan kesehatan yang dibutuhkan rakyat Tigray," kata Mike Ryan dari WHO diktutip Reuters.
Ryan mengatakan, sudah terlalu lama menunggu akses penuh untuk membantu orang-orang yang putus asa, yang menderita, dan nyawa mereka terancam karena layanan kesehatan tidak berfungsi dan kekurangan makanan.
Baca Juga: Pasukan Ethiopia Klaim Kuasai 70 Persen Wilayah Tigray
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.