TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kunjungi China, Ini 5 Hal Penting yang Dibicarakan Presiden Brasil

Dari peningkatan kerja sama hingga konflik Ukraina

Presiden Xi Jinping dan Presiden Lula da Silva (Twitter.com/Lula)

Jakarta, IDN Times - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengunjungi China dan berbicara dengan Presiden Xi Jinping pada hari Jumat (14/4/2023). Dalam kunjungan tersebut, Presiden Lula membawa sejumlah agenda, termasuk di antaranya tentang perang Rusia di Ukraina.

Bertemu dan berbincang dengan Presiden China Xi Jinping, Presiden Lula juga membahas hubungan bilateral, meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dan teknologi serta bidang lainnya. Mereka berdua juga menyepakati isu-isu tentang lingkungan.

Berikut ini adalah lima poin penting pembicaraan Presiden Brasil saat berkunjung ke China dan disambut oleh Presiden Xi Jinping.

Baca Juga: Brasil Hapus Ratusan Akun Twitter untuk Cegah Serangan di Sekolah

Baca Juga: Presiden Brasil Batalkan Kunjungan ke China Gegara Kena Pneumonia

1. Lompatan ke depan industrialisasi

ilustrasi (Unsplash.com/Simon Kadula)

Brasil adalah salah satu ekonomi terbesar di Amerika Latin. Dalam kunjungan Presiden Lula ke China, dia melakukan pembicaraan dengan Presiden Xi pada Jumat, membahas tentang lompatan ke depan dalam hubungan bilateral.

"Presiden Lula menginginkan kebijakan reindustrialisasi. Kunjungan ini memulai tantangan baru bagi Brasil: membawa investasi langsung dari China," kata Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad, dikutip Associated Press.

Dalam keterangannya usai Lula bertemu dengan Xi, Haddad juga menjelaskan bahwa Brasilia memiliki ikatan kuat dengan Amerika Serikat (AS). Tapi beberapa perusahaan AS membuat keputusan untuk meninggalkan Brasil.

Baca Juga: Menteri Lingkungan Brasil Menyerukan Jair Bolsonaro untuk Diselidiki

2. Energi bersih dan hidrogen hijau

ilustrasi kincir angin penghasil listrik (Unsplash.com/Alex Eckermann)

Menurut Xi Jinping, hubungan dengan Brasil memiliki posisi prioritas diplomatik dan kedua negara diharapkan memperdalam kerja sama di berbagai sektor, termasuk pertanian, energi dan pembangunan infrastruktur.

Dilansir Reuters, kedua negara memutuskan untuk memperkuat kerja sama perlindungan lingkungan dan mengatasi perubahan iklim. Mereka juga sepakat bertindak bersama tentang isu iklim sambil menyerukan peningkatan pembiayaan untuk proyek pembangunan berkelanjutan.

Beijing sendiri disebut memiliki komitmen untuk mendukung energi bersih dan produksi hidrogen hijau di Brasil. Selain itu, mereka berdua juga akan membentuk kelompok kerja untuk produksi semikonduktor serta pengembangan teknologi sensitif.

3. Lula mengecam IMF

ilustrasi (Unsplash.com/Mackenzie Marco)

Menurut media China, Brasil merupakan penerima investasi terbesar di Amerika Latin. Saat ini, Brasilia menginginkan lebih banyak investasi, serta kemitraan untuk menantang hegemoni ekonomi dan geopolitik yang didominasi Barat.

Dalam kunjungan ke China, Presiden Lula juga menyaksikan pengambilan sumpah mantan Presiden Brasil, Dilma Rousseff sebagai kepala New Development Bank yang didukung China. Bank tersebut telah mendanai proyek infrastruktur di Brasil dan negara lainnya.

Dilansir VOA News, New Development Bank mengklaim sebagai alternatif dari Dana Moneter International (IMF) dan Bank Dunia. Dalam upacara pelantikan, Lula mengecam IMF dan dominasi dolar AS dalam perdagangan internasional dan memuji China menggunakan yuan dalam perdagangan bilateral mereka.

4. Teknologi 5G dan mobil listrik

ilustrasi (Unsplash.com/Praveen kumar Mathivanan)

Setidaknya ada 15 bidang yang ditandatangani dalam perjanjian Brasil-China. Lula dan Xi ikut mengawasi proses tersebut. Keduanya juga terlibat pembicaraan intensif selama tiga jam, jauh lebih lama dari jadwal yang direncanakan.

Dalam kunjungan ketiga Presiden Lula ke China itu, dia juga melihat perusahaan Huawei dan teknologi jaringan terbaru, yakni 5G. Dilansir AFP, Lula diberi presentasi tentang teknologi tersebut dan solusi pengobatan jarak jauh, pendidikan serta konektivitas.

Lula juga bertemu dengan pembuat mobil listrik terbesar di China, BYD. Tahun lalu, pihaknya mengatakan akan mendirikan pabrik pembuatan kendaraan listrik di Bahia, bagian utara Brasil, usai Ford Motors menutup pabriknya.

BYD juga diketahui sudah membuat bus dan mobil listrik di Brasil serta untuk pasar Amerika Latin.

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya