Menangi Pilpres Prancis, Macron Ukir Sejarah
Meski menang dua periode, Emmanuel Macron alami kemunduran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemilihan presiden (pilpres) Prancis putaran kedua digelar pada hari Minggu (24/4/22). Dalam pilpres itu, ada dua kandidat yang bersaing yakni petahana Emmanuel Macron dan Marine Le Pen sebagai penantang.
Macron memperoleh 58,2 persen suara sedangkan Le Pen meraih 41,8 persen dukungan. Macron dan Le Pen pernah bertarung pada Pilpres 2017 dan kemenangan kali ini kembali membuat Le Pen dipencundangi oleh Emmanuel Macron.
Hasil Pilpres Prancis 2022 ini membuat Emanuel Macron dari kelompok sentris mencetak sejarah bagi dirinya. Dalam 20 tahun terakhir, tidak ada Presiden Prancis yang berhasil mendapatkan jabatan itu selama dua periode berturut-turut kecuali Macron.
Baca Juga: Emmanuel Macron Terpilih Lagi Jadi Presiden Prancis
Baca Juga: Emmanuel Macron Menang Putaran Pertama Pilpres Prancis
1. Meski menang, Emmanuel Macron alami kemunduran
Perjuangan Emmanuel Macron untuk memenangkan masa jabatan kedua sebagai Presiden Prancis bukan tanpa perjuangan yang mudah. Marine Le Pen, lawan politik terkuatnya sejak 2017, telah semakin mendapatkan banyak dukungan.
Dalam pilpres Prancis 2022 yang dilakukan dalam dua putaran itu, terjadi penyusutan jumlah pemilih yang datang ke lokasi tempat pemungutan suara. Bahkan penyusutan itu mencapai angka 28 persen sehingga bisa dibilang ada gelombang apolitis di kalangan pemilih Prancis.
Dengan jumlah pemilih yang berkurang, Emmanuel Macron, menurut The Guardian, juga hanya mendapatkan dukungan 58,2 persen. Jumlah itu mengalami penurunan yang jauh dibanding dengan kemenangannya pada tahun 2017 yang meraih 66,10 persen suara.
Sedangkan Le Pen yang jadi lawan Macron, pada pilpres tahun 2017 meraih 33,90 persen suara. Ketika tahun ini dia kembali lagi menantang Macron, Le Pen meraih 41,8 persen dukungan. Itu berarti Le Pen dari kelompok sayap kanan tersebut mendapatkan kenaikan dukungan.
Meski saat ini hasil tersebut masih sementara, tapi proyeksi awal telah menunjukkan angka hasil resmi tidak akan jauh dari itu. Dan Le Pen patut disambut karena telah memberikan skor terbesar yang pernah diraih kelompok sayap kanan dalam pilpres Prancis. Bahkan dalam kekalahannya itu, Le Pen menyebutnya "kemenangan yang bersinar. Gagasan yang kami wakili sedang mencapai puncak."
Baca Juga: Macron hingga Xi Jinping Telepon Jokowi, Curhat Ekonomi Sulit
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.