Merasa Eropa Tidak Lagi Aman, Swedia Naikkan Anggaran Militer
Publik Swedia ingin negaranya gabung NATO
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perang Ukraina-Rusia selama dua pekan terakhir telah menimbulkan dampak secara global, terutama di negara-negara Eropa. Swedia merasa keamanan di Eropa telah memburuk dan Perdana Menteri (PM) Magdalena Andersson ingin meningkatkan kemampuan militernya.
Swedia adalah salah satu negara kaya di Eropa yang memiliki industri jet tempur mandiri. Stockholm juga diketahui memiliki sejarah panjang berdiri dalam netralitas dan tidak bergabung dengan aliansi militer, termasuk NATO.
Tapi, dengan invasi Rusia ke Ukraina, mereka menyadari fakta bahwa keamanan Eropa secara luas bisa terancam. PM Andersson berinisiatif untuk meningkatkan kemampuan pertahanan sebagai tindakan pencegahan.
Baca Juga: Emir Qatar Bertemu Utusan Ukraina untuk Bahas Konflik Rusia
1. Serangan Rusia ke Ukraina picu Swedia tingkatkan anggaran militer
Swedia sejak era Perang Dingin adalah salah satu negara yang mengalokasikan anggaran militer besar. Anggaran pembangunan militer itu mencapai 4 persen dari total PDB.
Tapi, sejak Perang Dingin berakhir, Swedia memangkas besar-besaran pengeluaran pertahanannya. Nilainya bahkan mencapai kurang dari 1 persen PDB. Kini, setelah melihat agresi Rusia ke Ukraina, Swedia menyadari fakta lain tentang ancaman keamanan di Eropa.
Dilansir France24, PM Andersson mengatakan, "perang di Eropa akan mempengaruhi rakyat Swedia. Kita perlu terus memperkuat kemampuan pertahanan Swedia. Situasi keamanan di sekitar Swedia telah memburuk dari waktu ke waktu. Serangan Rusia di Ukraina semakin memperburuk itu."
Baca Juga: Dihajar Sanksi Barat, Putin: Rusia Akan Jadi Negara yang Lebih Kuat
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.