TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Myanmar-Rusia Kerja Sama Pengembangan Teknologi Energi Nuklir

Myanmar diduga telah miliki program senjata nuklir rahasia

Min Aung Hlaing dan Vladimir Putin (youtube.com/ AFP News Agency)

Jakarta, IDN Times - Myanmar dan Rusia menjalin kerja sama pengembangan teknologi nuklir. Myanmar kemudian membuka fasilitas pendidikan nuklir pertamanya dengan bantuan Moskow pada Selasa (7/2/2023).

Sejak kudeta militer dua tahun lalu, Myanmar secara umum terisolasi secara internasional. Namun negara itu membangun hubungan dekat khususnya dengan Rusia. Bahkan hubungan tersebut diharapkan oleh kedua belah pihak, akan semakin maju terutama dalam kerja sama di bidang tenaga nuklir.

Baca Juga: 2 Tahun Kudeta Myanmar, Ini Penjelasan AS soal Penjatuhan Sanksi

Baca Juga: Imbas Krisis Energi, Junta Myanmar Beli Minyak dari Rusia

1. Min Aung Hlaing hadir dalam upacara penandatanganan kerja sama nuklir dengan Rusia

Min Aung Hlaing (youtube.com/ BBC News)

Dalam penandatanganan kerja sama pengembangan teknologi nuklir pada Senin (6/2/2023), Myanmar diwakili oleh Myo Thein Kyaw, Menteri Sains dan Teknologi dan Thaung Han, Menteri Tenaga Listrik. Sedangkan di pihak Rusia, Alexey Evgenievich Likhachev, direktur umum perusahaan energi atom Rusia Rosatom yang mewakili.

Dilansir Myanmar Now, pemimpin junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing, ikut hadir dalam penandatanganan perjanjian tersebut. Pembukaan pusat informasi teknologi nuklir dilakukan di Universitas Yangon yang diperluas sampai kota Hlaing.

"Berkat kerja sama Rosatom, Myanmar harus meningkatkan sumber daya manusia yang terkait dengan konstruksi dan menjalankan Reaktor Modular Kecil di Myanmar dan menghasilkan ahli yang memenuhi syarat untuk masing-masing sektor," kata Min Aung Hlaing.

Di sisi lain, Rosatom menyatakan bahwa kerja sama pengembangan energi atom di Myanmar adalah demi bertujuan damai.

Baca Juga: Jokowi Bakal Utus Jenderal ke Myanmar, Ini Jawaban Kemlu 

2. Teknologi nuklir untuk kesehatan, pertanian dan produksi listrik

Negara-negara di Asia Tenggara telah menjadi salah satu pusat perebutan pengaruh antara Rusia dan negara-negara Barat. Ini termasuk China yang telah banyak menggelontorkan investasi besar di Asia Tenggara.

Rusia juga disebut telah mempromosikan kerja sama tenaga nuklir dengan berapa negara Asia Tenggara, termasuk Vietnam, Indonesia dan Filipina. Kini Moskow menandatangani nota kesepahaman dengan Myanmar.

"Kedua belah pihak terus terang bertukar pandangan tentang penggunaan efektif energi nuklir di sektor kesehatan dan pertanian termasuk produksi listrik dan kerja sama lebih lanjut dalam penggunaan energi nuklir secara damai," kata surat kabar Myanmar yang dikelola junta militer, dikutip Associated Press.

"Pengenalan teknologi nuklir menyiratkan dorongan yang kuat untuk pengembangan ilmu alam, pendidikan dan pelatihan personel yang berkualifikasi tinggi. Kami menghargai fakta bahwa Myanmar telah memberikan preferensi pada teknologi nuklir Rusia," kata Likhachev dalam sambutannya

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya