TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Paus Fransiskus Serukan Rekonsiliasi Ukraina-Rusia

Paus cemas atas ketegangan yang terjadi

Paus Fransiskus. (twitter.com/Catholic News Service)

Vatikan, IDN Times - Ketegangan yang terjadi antara Ukraina dengan Rusia telah membuat khawatir banyak pihak. Barat telah secara terus terang mendukung Ukraina. Jika konflik Ukraina meletus dengan Rusia, maka bakal terjadi perang besar.

Paus Fransiskus sebagai salah satu pemimpin umat agama terbesar di dunia merasa prihatin atas ketegangan antara Ukraina dan Rusia. Paus juga mengatakan prihatin dengan penumpukan ribuan pasukan di perbatasan yang menyebabkan peningkatan eskalasi militer.

1. Paus Fransiskus menyerukan untuk mempertimbangkan situasi kemanusiaan yang akan dihadapi

Pada hari Minggu (18/4), Paus Fransiskus menyampaikan keprihatinannya secara terbuka atas ketegangan yang terjadi antara Ukraina dengan Rusia. Melansir dari laman Associated Press, Paus Fransiskus memohon "tolong, saya sangat berharap bahwa peningkatan ketegangan dapat dihindari."

Paus juga berharap bahwa akan ada gerakan yang mampu meningkatkan kepercayaan kedua belah pihak dan bisa mendukung rekonsiliasi perdamaian yang sangat diperlukan.

Paus Fransiskus memperingatkan tentang situasi kemanusiaan penduduk dan menyerukan untuk mempertimbangkan hal tersebut. "Perhatikan baik-baik situasi kemanusiaan yang berat yang dihadapi penduduk, kepada siapa saya mengungkapkan kedekatan saya dan untuk siapa saya mengundang doa," ucap Paus Fransiskus.

Baca Juga: Rusia Ingin India Produksi Lebih Banyak Alutsista Rusia

2. Paus Fransiskus merasa cemas atas ketegangan Ukraina-Rusia

Pasukan Ukraina di perbatasan (Twitter.com/ILKHA)

Dalam beberapa minggu terakhir, Ukraina menuduh Rusia memobilisasi ribuan pasukannya di perbatasan dan itu menyebabkan Kiev merasa terancam. Dalam beberapa tahun terakhir, Ukraina juga sudah memiliki konflik dengan kelompok separatis di wilayah Donbass dan Rusia dituduh mendukung kelompok separatis tersebut.

Perjanjian gencatan senjata antara Ukraina dengan kelompok separatis sudah dilakukan untuk meredakan ketegangan. Akan tetapi kedua belah pihak saling menuduh telah melanggar kesepakatan gencatan senjata itu.

Melansir dari kantor berita Reuters, Paus Fransiskus mengikuti perkembangan aktivitas militer di perbatasan Ukraina-Rusia. Berbicara kepada beberapa ratus orang di Lapangan Santo Petrus dari jendela di Istana Apostolik, Paus merasa cemas dan mencela pelanggaran atas kesepakatan gencatan senjata yang telah dibuat sebelumnya.

Baca Juga: Paus Fransiskus Kunjungi Irak, Serukan Akhiri Kekerasan

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya