PBB Sebut Perilaku Junta Militer Myanmar Semakin Bengis
Kejahatan termasuk pembunuhan hingga kekerasan seksual
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis laporan tentang kejahatan perang yang meningkat di Myanmar pada Selasa (8/7/2023). Tentara disebut kian banyak melakukan pembunuhan warga sipil atau pejuang, menyiksa dan melakukan tindak kekerasan seksual.
Laporan PBB dibuat oleh Independent Investigative Mechanism for Myanmar (IIMM) untuk periode Juli 2022 dan Juni 2023. Kepala IIMM Nicholas Koumjian mengatakan, timnya menemukan bukti bahwa telah terjadi peningkatan dramatis kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Baca Juga: Jokowi Yakin Konflik di Myanmar Bisa Selesai, Ini Syaratnya!
1. Upaya PBB untuk mencari pertanggungjawaban
Koumjian juga mengatakan, terjadi kehancuran di banyak wilayah karena pengeboman udara dan pembakaran desa.
"Bukti kami menunjukkan peningkatan dramatis dalam kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di negara ini, dengan serangan yang meluas dan sistematis terhadap warga sipil," katanya dikutip dari Al Jazeera.
"Dan kami sedang membangun berkas kasus yang dapat digunakan oleh pengadilan untuk meminta pertanggungjawaban pelaku," tambahnya.
Pihak yang melakukan kejahatan tersebut tidak hanya dari militer Myanmar. Tetapi juga milisi yang berafiliasi dengan mereka. Keberanian melakukan kejahatan kelompok tersebut dinilai semakin meningkat.
Baca Juga: Xanana: Timor Leste Batal Gabung ASEAN jika Isu Myanmar Tak Selesai
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.