TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pembacaan Puisi pada Pelantikan Biden-Harris Tarik Perhatian

Puisi dibacakan penyair kulit hitam

Amanda Gorman, penyair yang membacakan puisinya pada pelantikan Biden-Harris. (Instagram.com/bestkeptjewelry)

Washington DC, IDN Times – Pada akhirnya, kisruh pemilu Amerika Serikat telah mencapai titik, di mana Joe Biden dan Kamala Harris dilantik sebagai Presiden dan Wakil Preiden setelah memenangkan pemilihan. Donald Trump yang digantikan, tidak hadir dalam acara dan memilih piknik ke Palm Beach.

Dalam prosesi pelantikan pada tanggal 20 Januari 2021, selain pegamanan super ketat karena ancaman rusuh yang berpotensi kekerasan, acara juga dihadiri oleh bertabur artis kondang seperti Lady Gaga dan Jenifer Lopez juga rocker Bruce Springsteen serta musikus country Garth Brooks.

Namun, salah satu hal yang membuat publik tertarik dalam acara pelantikan Joe Biden-Kamala Harris adalah pembacaan puisi dari seorang penyair muda asal Los Angeles, yakni Amanda Gorman. Amanda Gorman adalah penyair kulit hitam yang meraih penghargaan sebagai Pemenang Penyair Muda LA pada tahun 2017.

Baca Juga: Pelantikan Biden-Harris, Dimeriahkan Lady Gaga dan 11 Selebriti

1. Penyair termuda yang tampil di sejarah pelantikan Presiden AS

Di dalam acara pelantikan Presiden AS, ada beberapa yang melibatkan peran para penyair untuk membacakan karya puisinya dalam acara sakral tersebut. Penyair Miller Williams membacakan puisi dalam pelantikan Bill Clinton pada 1997. Lalu Elizabeth Alexander dan Richardo Blanco pada pelantikan Barack Obama di tahun 2009 dan 2013. Kini ada Amanda Gorman saat Joe Biden dilantik.

Amanda Gorman membacakan puisi karyanya sendiri yang berjudul “The Hill We Climb”. Menurut laman BBC, Gorman adalah penyair termuda dalam sejarah yang pernah diundang untuk membacakan puisi pada pelantikan Presiden AS. Gorman kelahiran 1998 dan saat ini baru berusia 22 tahun.

Puisi yang dibacakan sekitar lima menit itu, dimulai dengan kalimat pembuka berupa baris pertanyaan puitis yang mencari harapan. “Ketika hari tiba, kita bertanya pada diri kita sendiri di mana kita bisa menemukan cahaya di tempat teduh yang tidak pernah berakhir ini?”

Kalimat-kalimat puisinya juga merujuk pada penyerbuan Capitol Hill yang kejam pada 6 Januari lalu. Menurutnya, insiden tersebut adalah sebuah peristiwa penundaan demokrasi. “Dan upaya ini hampir berhasil. Tapi meski demokrasi dapat ditunda secara berkala, ia tidak akan pernah bisa dikalahkan selamanya.”

2. Berhambur pujian untuk puisi Gorman

Penampilan pembacaan puisi Amanda Gorman, yang mengenang kerusuhan Capitol Hill dan ajakan untuk melihat masa depan Amerika Serikat yang lebih baik, telah memikat banyak orang. Termasuk diantaranya para pejabat-pejabat tinggi dan tokoh-tokoh masyhur di negara Paman Sam tersebut.

Michelle Obama melihat kata-kata yang digoreskan oleh Amanda Gorman begitu pedih namun sangat kuat. Puisinya telah mengingatkan pada kekuatan diri tiap orang yang dipegang untuk menegakkan demokrasi AS. Melansir dari laman The Guardian, Michelle Obama memuji “Tetap bersinar, Amanda! Aku tidak sabar untuk melihat apa yang kamu lakukan selanjutnya” tulisnya di akun sosial media miliknya.

Pujian juga diberikan dari artis senior yang inspiratif Oprah Winfrey. Presenter top itu, menyandingkan kekuatan puisi Amanda Gorman dengan mendiang penyair sekaligus aktivis hak-hak sipil Amerika Serikat, Maya Angelou, yang meninggal pada tahun 2014 silam. “Saya tidak pernah sebangga ini melihat wanita muda lain bangkit! Brava, Brava. Maya Angelou bersorak dan aku juga.” tulis Winfrey lewas akun sosial media miliknya.

Baca Juga: 10 Style Artis dan Pejabat di Hari Pelantikan Joe Biden

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya