TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemimpin Iran Sambut Kembalinya Hubungan Diplomatik dengan Mesir

Hubungan Iran-Mesir terputus sejak 1979

Bendera Iran (Unsplash.com/Mostafa Meraji)

Jakarta, IDN Times - Pada Senin (29/5/2023), pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khameni menerima kunjungan dari Oman. Dalam kunjungan tersebut, dia mengatakan menyambut baik potensi pemulihan hubungan diplomatik dengan Mesir dan Arab Saudi.

Hubungan Iran dengan Mesir terputus selama setidaknya empat dekade terakhir. Namun mediasi yang telah dilakukan oleh Oman, memungkinkan kesempatan agar kedua negara itu kembali melakukan normalisasi hubungan.

Oman memiliki catatan sebagai mediator untuk mengajak negara-negara Teluk kembali bersatu. Ini termasuk menjembatani Suriah agar diterima kembali menjalin hubungan yang normal dengan negara-negara Arab.

Baca Juga: Dipicu Rebutan Air, Ini 5 Fakta Baku Tembak Pasukan Iran dan Taliban!

1. Tidak memiliki masalah dalam perbaikan hubungan dengan Mesir

ilustrasi (Unsplash.com/Jordi Orts Segalés)

Normalisasi hubungan Iran dengan Saudi baru-baru ini yang dilakukan atas mediasi China, telah mengejutkan banyak pihak. Kedua negara sebelumnya merupakan seteru, termasuk dalam ideologi karena Saudi adalah Sunni dan Iran adalah Syiah.

Tapi perbaikan hubungan negara-negara di Arab telah melangkah lebih jauh. Ini khususnya negara-negara Arab, termasuk di Afrika Utara, yang diharapkan bisa melakukan normalisasi hubungan dengan Iran yang telah lama terisolasi.

Dilansir Al Monitor, pada Senin, Ayatollah Khamenei menerima kunjungan Sultan Haitham bin Thariq al-Said dari Oman, menyambut potensi pembukaan kembali hubungan diplomatik dengan Mesir. Dia memuji Presiden Ebrahim Raisi untuk mendukung perbaikan regional di kawasan tersebut.

"Kami tidak memiliki masalah dalam hal ini," kata Khamenei saat melakukan pertemuan Sultan Haitham di Teheran.

2. Hubungan Iran-Mesir terputus sejak 1979

Sejak Sultan Haitham mengambil kekuasaan Oman, dia telah menjadi lawan bicara antara Teheran dan Barat. Bahkan pertukaran tahanan Iran dan Belgia yang terjadi baru-baru ini, juga hasil dari mediasi Muscat.

Kunjungan kali ini juga merupakan kunjungan pertama Sultan Haitham ke Iran sejak tahun 2020. Dilansir Times of Israel, sejauh ini belum ada tanggapan langsung dari Mesir atas komentar dari Ali Khameni yang telah melakukan pertemuan dengan Sultan Oman.

Hubungan Iran-Mesir terputus sejak Kairo dibawah kepemimpinan Anwar Sadat. Sadat menjadi teman dekat Syah Reza Pahlevi yang digulingkan dalam peristiwa Revolusi Islam Iran pada 1979.

Perdamaian Mesir dengan Israel juga pernah membuat marah Iran karena melihat Tel Aviv sebagai musuh utama regional. Sejak Musim Semi Arab, Presiden Mursi yang terpilih sebagai Presiden Mesir hampir mencarikan hubungan dengan Teheran. Tapi naiknya Presiden Abdel Fattah el-Sissi, membuat hubungan itu kembali membatu.

Baca Juga: Recep Tayyip Erdogan Resmi Menangkan Pemilihan Presiden Turki 2023

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya