Pemimpin Oposisi Uganda Bobi Wine Jadi Tahanan Rumah
Keluhan diajukan kepada PBB
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kampala, IDN Times – Uganda adalah salah satu negara di Afrika yang dipimpin oleh presiden terlama. Presidennya yang bernama Yoweri Museveni, telah memimpin negara tersebut selama 35 tahun. Dia berkuasa sejak tahun 1986 setelah perang gerilya selama enam tahun untuk menggulingkan diktator sebelumnya.
Dalam masa kepemimpinan yang lama itu, pada tahun 2021 dia mendapatkan seorang oposisi yang kuat dan masih muda bernama Robert Kyagulanyi atau yang biasa dikenal dengan nama Bobi Wine dengan usia 38 tahun. Pemilu calon presiden antara penantang dan petahana di lakukan pada 14 Januari 2021 dan melibatkan 11 kandidat calon presiden.
Dalam pemilu itu, Yoweri Museveni dilaporkan menang lagi dalam pemilihan. Dia berhasil meraih 59 persen suara sedangkan Bobi Wine mendapatkan sekitar 35 persen suara. Namun pihak oposisi mengklaim bahwa terjadi kecurangan yang meluas dalam proses pemilu tersebut. Kini, pemimpin oposisi Bobi Wine juga terancam sebagai tahanan rumah.
Baca Juga: Yoweri Museveni Unggul dalam Pilpres Uganda
1. Pengepungan rumah oleh militer
Selama 35 tahun menguasai Uganda, Moseveni baru mendapatkan seorang lawan yang sangat mengancam pada pemilu kali ini. Selama proses kampanye berjalan sebelum pemilihan, pemimpin oposisi Bobi Wine sering mendapatkan tekanan dan bahkan penahanan dengan alasan melanggar aturan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Setelah pemilu berlangsung pada 14 Januari dan diketahui bahwa Bobi Wine kalah, ia dan kelompoknya berencana melakukan gugatan. Melansir darilaman Al Jazeera, Museveni dianggap telah melakukan kecurangan secara meluas. Bukti-bukti telah dikumpulkan dan gugatan sedang dipersiapkan. Namun pada hari Jum’at (15/1), sehari setelah pemilu berlangsung, rombongan personel militer mengepung rumah Bobi Wine.
Pengepungan rumah Bobi Wine itu terus dilakukan bahkan hingga saat ini. Ketika Bobi Wine ingin melakukan gugatan hasil pemilu ke pengadilan, dia harus berkonsultasi kepada para pemimpin National Unity Party—partai pengusungnya—dan pengacara. Namun upaya yang akan dilakukannya pada hari Senin (18/1), terkendala sebab militer memblokir sekitar rumah Wine.
Baca Juga: Jurnalis Uganda Lakukan Protes ke Pasukan Keamanan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.