Petani Protes Besar-besaran, Pemerintah India Buka Dialog
Puluhan petani telah meninggal selama protes
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
New Delhi, IDN Times – India dilanda protes besar oleh puluhan ribu petaninya sejak 9 Agustus 2020. Aksi itu dilakukan karena pemerintah India mengeluarkan tiga buah undang-undang yang dituduh “anti petani”. Setelah lebih dari empat bulan melakukan protes besar, kini pemerintah India mulai membuka diri dan mengaku bersiap untuk memulai dialog.
Narendra Singh Tomar, Menteri Pertanian India, mengatakan kepada para jurnalis asing “Kami meyakinkan para petani bahwa kami akan mendengarkan mereka dengan pikiran terbuka” katanya seperti dilansir dari kantor berita Reuters (22/12).
Puluhan ribu petani India yang melakukan protes, meyakini bahwa tiga undang-undang reformasi pertanian yang secara resmi diperkenalkan pada September 2020, akan menghancurkan perekonomian mereka. Para petani juga menuduh bahwa undang-undang tersebut hanya akan menguntungkan para pebisnis dan pengecer besar.
Berikut ini adalah beberapa perkembangan terkait aksi protes puluhan ribu petani di India, yang mengguncang pemerintahan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi.
Baca Juga: Ribuan Petani India Protes Besar-besaran Terhadap UU Pertanian
1. Gerakan ‘Dilli Chalo’
Protes besar para petani di India ini dimulai pertama kali dalam skala lokal oleh serikat pekerja dan petani di daerah Punjab, lalu menular di Rajashtan dan Haryana mulai Agustus. Selama dua bulan protes, mereka menggemakan sebuah gerakan yang mereka sebut “Dilli Chalo” atau “Ayo ke Delhi”.
Puluhan ribu petani berbaris dan berjalan menuju perbatasan New Delhi. Mereka datang bersama dengan keluarga, saudara dan teman-temannya. Dalam amatan Associated Press, puluhan ribu petani tersebut berkemah setidaknya di lima jalan raya utama perbatasan menuju New Delhi. Mereka memblokir jalan raya menuju ibukota selama tiga minggu.
Aksi protes kali ini adalah puncak dari kemarahan petani. Mereka menuntut pancabutan total tiga undang-undang reformasi pertanian yang dikeluarkan oleh pemerintahan yang dikuasai Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Modi. Para pemimpin protes juga menolak tawaran pemerintah untuk mengubah beberapa aturan dari undang-undang pertanian yang baru.
Sudah lebih dari lima kali dilakukan dialog antara perwakilan petani dan pemerintah. Akan tetapi, pembicaraan tersebut selalu menemui jalan buntu. Kini pemerintah, melalui Menteri Pertaniannya, kembali menawarkan untuk dialog kembali dan mengaku “akan mendengarkan secara terbuka” pendapat para petani.
Baca Juga: Ribuan Petani India Protes Besar-besaran Terhadap UU Pertanian
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.