TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pidato Tahun Baru Xi Jinping: China dan Taiwan Akan Bersatu

Mengambil tindakan jika kekuatan luar mengganggu

Presiden China Xi Jinping (Twitter.com/Hua Chunying 华春莹)

Jakarta, IDN Times - Presiden China Xi Jinping dalam pidato malam Tahun Baru, mengatakan China dan Taiwan pasti akan bersatu kembali. Pesan ini serupa dengan kebijakan lama unifikasi China, tapi dengan nada yang lebih keras.

Pidato yang disiarkan televisi tersebut, juga menyinggung pemilihan presiden dan parlemen Taipei yang akan dilakukan pada 13 Januari. Xi menyebut peristiwa tersebut adalah pilihan antara perang dan perdamaian.

Calon Presiden Taiwan yang kuat, William Lai, dituduh oleh Beijing sebagai separatis. Dia juga disebut berusaha memprovokasi serangan China ke Taiwan. Juru bicara China Chen Binhua, menyebut Lai sebagai penghancur perdamaian.

Baca Juga: Taiwan Imbau Warganya Hindari Perjalanan ke China terkait Pneumonia

1. Semua warga China di kedua sisi Selat Taiwan harus bersatu

Taiwan berpisah dari China pada perang saudara 1949. Sejak itu, Taiwan memiliki pemerintahan sendiri yang demokratis dan jadi wilayah maju dengan kekuatan ekonomi teknologi tinggi.

Dilansir Associated Press, sampai saat ini, Taiwan masih memiliki pemerintahan sendiri. Tapi China menganggap pulau dengan penduduk sekitar 25 juta jiwa itu adalah wilayahnya.

"China pasti akan bersatu kembali, dan semua warga China di kedua sisi Selat Taiwan harus terikat oleh tujuan yang sama," kata Xi Jinping.

Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing telah meningkatkan ancaman untuk menyatukan Taipei. Upaya akan dilakukan meski harus menggunakan kekuatan militer jika diperlukan.

2. Mengambil tindakan jika kekuatan luar mengganggu

Apa yang disampaikan oleh Xi serupa dengan kebijakan lama China tentang unifikasi. Namun, pesan tahun baru 2024 ini dinilai memiliki nada yang lebih keras.

Masalah dengan Taiwan ini telah memperburuk hubungan China dengan Amerika Serikat (AS) yang mendukung Taipei.

Dilansir BBC, China mengatakan punya opsi untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan terhadap kekuatan luar yang mengganggu proses unifikasi damai.

"Mengikuti rasa saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan adalah cara yang tepat bagi China dan AS untuk berinteraksi," kata Presiden China.

Baca Juga: China Sebut Capres Terunggul Taiwan Perusak Perdamaian

Verified Writer

Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya