Taiwan Imbau Warganya Hindari Perjalanan ke China terkait Pneumonia

Terutama mereka yang berusia lanjut usia dan anak-anak

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Taiwan mendesak warganya, terutama yang lanjut usia, anak-anak, dan mereka yang memiliki imunitas buruk untuk menghindari perjalanan ke China, Hong Kong dan Makau. Ini dikarenakan meningkatnya penyakit pernafasan di sana baru-baru ini.

"Jika diperlukan, maka masyarakat harus mendapatkan vaksinasi flu dan COVID-19 sebelum pergi ke China," kata Kemenkes pada Kamis (30/11/2023), dikutip dari The Straits Times.

Sejak wabah saluran pernapasan akut parah (Sars) yang dimulai di China dan menewaskan hampir 800 orang secara global pada 2002-2003, Taiwan telah mewaspadai penyakit di negara tetangganya.

1. Tanggapan para ahli terkait penyakit pernapasan dan pembatasan perjalanan

Beberapa pakar kesehatan menilai peringatan perjalanan itu masuk akal. Mengingat kemungkinan Taiwan juga akan mengalami lonjakan penyakit pernapasan di musim dingin dan setelah pencabutan pembatasan pandemik.

"Mereka akan berhati-hati untuk tidak mempercepat perjalanan ke luar negeri," kata Sung-il Cho, ahli epidemiologi di Seoul National University.

Sementara itu, beberapa ahli menganggap bahwa pembatasan perjalanan tidak efektif untuk mengelola risiko kesehatan masyarakat.

Epidemiolog di Health and Sustainable Development Foundation di Taipei, Shu-Ti Chiou, mengatakan bahwa imbauan tersebut akan membuat mispersepsi di masyarakat, bahwa mereka tidak akan tertular penyakit selama mereka tidak pergi ke China.

Rajib Dasgupta, profesor kesehatan masyarakat di Jawaharlal Nehru University di New Delhi, juga mengatakan pembatasan perjalanan karena infeksi saluran pernapasan bukanlah tindakan yang efektif untuk menghentikan penularan.

Baca Juga: Fakta seputar Pneumonia Misterius yang Muncul di China

2. kasus flu di China berada di bawah kendali

Pada 29 November, Menteri Luar Negeri (Menlu) China, Wang Yi, mengatakan meningkatnya penyakit pernapasan baru-baru ini adalah fenomena yang sangat umum. Dia pun meyakinkan bahwa otoritas China dapat mengendalikan penyakit ini secara efektif.

"Interaksi China dengan komunitas internasional tidak akan terpengaruh oleh apa pun, dan kami menyambut lebih banyak kunjungan dari teman-teman dari seluruh dunia," kata Wang, dikutip dari Reuters.

Pada awal pekan ini, pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, lonjakan penyakit yang terjadi tidak setinggi sebelum pandemik COVID-19. Pihaknya juga menegaskan kembali bahwa tidak ada patogen baru atau tidak biasa yang ditemukan dalam kasus-kasus baru-baru ini.

3. Rekomendasi WHO terkait penyakit pernapasan di China

Taiwan Imbau Warganya Hindari Perjalanan ke China terkait PneumoniaIlustrasi seorang tenaga medis yang sedang memberikan suntikan vaksin. (unsplash.com/Ed Us)

WHO telah meminta Beijing untuk memberikan informasi mengenai 'kelompok pneumonia yang tidak terdiagnosis', yang dilaporkan menyebar di kalangan anak-anak di China utara. Permintaan tersebut termasuk informasi epidemiologi dan klinis tambahan, serta hasil laboratorium dari kelompok anak-anak yang dilaporkan, melalui mekanisme peraturan kesehatan internasional.

Badan PBB tersebut juga meminta informasi lebih lanjut mengenai tren terkini dalam sirkulasi patogen yang diketahui termasuk influenza, SARS-CoV-2 (virus penyebab COVID-19), virus pernapasan syncytial (RSV), dan mycoplasma pneumoniae (infeksi bakteri umum yang biasanya menyerang anak-anak), serta beban yang dihadapi sistem layanan kesehataan saat ini di China. 

WHO juga telah memberikan rekomendasi sebagai tindakan pencegahan dasar penyakit tersebut, seperti mendapatkan vaksinasi yang direkomendasikan, menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit, menjalani tes dan perawatan medis sesuai kebutuhan, dan menggunakan masker. Serta, memastikan ventilasi yang baik untuk aliran sirkulasi udara di dalam ruangan berjalan lancar dan mencuci tangan secara teratur.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengaitkan peningkatan kejadian penyakit pernapasan di negaranya dengan pencabutan pembatasan virus corona. 

Pneumonia adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan infeksi dan peradangan paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai virus, bakteri, atau jamur, dilansir BBC.

Baca Juga: China Minta Lebih Banyak Klinik Dibuka Akibat Lonjakan Pneumonia

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya