TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PM Kanada: Vaksin AstraZeneca Aman Digunakan

Risiko COVID-19 lebih besar dibanding efek samping vaksin

Justin Trudeau, PM Kanada (instagram.com/justinpjtrudeau)

Ottawa, IDN Times - Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau pada hari Rabu (28/4) mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca aman meski ada efek samping langka pembekuan darah. Menurutnya, keuntungan dari vaksin tersebut jauh lebih besar daripada efek samping yang ditimbulkannya.

Beberapa negara di Uni Eropa hingga saat ini masih ada yang menunda untuk menggunakan vaksin AstraZeneca kembali. Hal itu berdasarkan dengan efek samping langka pembekuan darah yang ditimbulkannya setelah seseorang menerima suntikan dosis tersebut.

1. PM Kanada yakin pada semua vaksin

PM Kanada, Justin Trudeau, mendapatkan suntikan vaksin (Twitter.com/Justin Trudeau)

Vaksin anti virus corona yang diproduksi oleh AstraZeneca dihantam oleh beberapa persoalan, seperti dugaan gagal mengirim pasokan sesuai perjanjian dengan Uni Eropa, serta kemungkinan efek samping langka pembekuan darah.

Isu tersebut telah membuat produsen vaksin mendapatkan sentimen buruk dan terus mencoba membangun reputasinya untuk mendapatkan kepercayaan.

Pada hari Rabu, PM Kanada Justin Trudeu mengatakan dalam siaran radio, bahwa "Saya yakin semua vaksin aman, termasuk AstraZeneca," tegasnya, seperti dikutip dari kantor berita Reuters.

Ia memberikan penjelasan seperti keterangan yang telah banyak diberikan, misalnya oleh WHO, bahwa COVID-19 jauh lebih berisiko dari pada "efek samping yang sangat, sangat jarang. Ini adalah perhitungan yang sangat sederhana yang harus kita buat," kata Trudeau.

Baca Juga: Minat Warga Inggris Gunakan Vaksin AstraZeneca Menurun

2. Perempuan Kanada yang meninggal karena pembekuan darah

Ilustrasi virus corona. (Pexels.com/CDC)

Ketegasan dari pernyataan PM Justin Trudeau itu diucapkan setelah ada kabar kematian seorang perempuan dari Quebec, usai mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca. Perempuan itu bernama Francine Boyer yang berusia 54 tahun.

Boyer adalah korban pertama di Kanada yang dilaporkan menderita efek samping langka pembekuan darah. Ia meninggal pada tanggal 23 April lalu.

Menurut laman berita Kanada, Global News, Francine Boyer dan suaminya, Alain Serres, menerima suntikan dosis pertama vaksin AstraZeneca pada 9 April. Mereka mengatakan setelah mendapatkan suntikan, kemudian mengalami sakit kepala dan kelelahan akun pada hari-hari berikutnya.

Tindakan perawatan segera dilakukan di rumah sakit Montreal Neurological Hospital Institute. Tapi Francine Boyer meninggal karena pembekuan darah otak. Suaminya tidak mengalami gejala seperti yang dialami oleh Boyer. 

Christian Dube, Menteri Kesehatan mengatakan pada hari Selasa (27/4) bahwa provinsi Quebec saat ini sedang menyelidiki empat kasus komplikasi serius dari sekitar 400.000 orang yang telah menerima vaksin AstraZeneca.

Baca Juga: 3,8 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Bio Farma 

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya