TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Prancis: Peringatan May Day Diwarnai Perkelahian

Pemimpin oposisi ikut bergabung dalam demonstrasi 

Ribuan orang ikut demonstrasi memperingati May Day di Prancis. (Twitter.com/Melvis)

Paris, IDN Times - Unjuk rasa dalam memperingati May Day pada tahun 2021 ini sedikit berbeda karena banyak tekanan, khususnya dari kondisi COVID-19. Meski masih banyak kekhawatiran tentang sebaran infeksi virus yang meningkat, tapi ribuan buruh masih ingin menuntut perbaikan hidup karena telah dihantam oleh krisis COVID-19 yang membuat mereka menderita.

Tanggal 1 Mei atau may Day diperingati sebagai Hari Buruh Internasional. Banyak serikat pekerja sering merayakan dengan melakukan demonstrasi. Di Prancis, ribuan orang anggota serikat pekerja turun ke jalanan untuk melakukan unjuk rasa. Mereka bahkan terlibat perkelahian dengan petugas keamanan. Puluhan orang ditangkap dalam peristiwa tersebut.

1. Menuntut pembatalan reformasi tunjangan pengangguran

Ribuan buruh menuntut keadilan sosial dan ekonomi di Prancis (Twitter.com/Srbija Evropa)

Serikat pekerja di Paris dan beberapa kota lain di Prancis pada tanggal 1 Mei melancarkan aksi unjuk rasa untuk menuntut keadilan sosial dan ekonomi serta menentang rencana pemerintah yang ingin mengubah aturan tunjangan pengangguran. Unjuk rasa tahun ini diikuti oleh peserta dalam suasana berbeda, yakni sebagian besar massa mengenakan masker karena berada di bawah aturan COVID-19.

Melansir dari kantor berita Reuters, Philippe Martinez, salah satu kepala serikat pekerja mengatakan "banyak uang akan diberikan kepada mereka yang memiliki banyak (harta) dan lebih sedikit untuk mereka yang tidak memiliki apa-apa sebagaimana tercermin dalam rencana reformasi asuransi pengangguran yang kami ingin batalkan."

Hampir sebagian besar kota di Prancis dipenuhi oleh massa aksi yang melakukan demonstrasi. Perkelahian antara petugas dengan demonstran terjadi di beberapa kota, termasuk di Paris dan Lyon.

Mereka yang ikut unjuk rasa di Paris sambil membawa beberapa spanduk yang bertuliskan "Kami ingin hidup, bukan bertahan." Di Paris, polisi mengerahkan petugas sekitar 5.000 personel untuk mencegah kelompok anarkis melancarkan aksinya.

Baca Juga: 8 Potret Aksi May Day 2021 di Sekitar Monas

2. Bentrokan terjadi antara demonstran dengan petugas keamanan

Meskipun petugas keamanan telah diturunkan untuk mencegah kekerasan, tetapi perkelahian dan perusakan masih tetap terjadi, khususnya di ibukota Paris. Tempat sampah dan pembatas jalan dibakar, jendela kantor bank dirusak, dan perkelahian terjadi.

Melansir dari laman France24, beberapa peserta aksi juga melempari polisi dengan proyektil yang membuat polisi membalas dengan menembakkan gas air mata ke arah kerumunan. Sebanyak 34 orang ditangkap dalam aksi tersebut, dan seorang petugas keamanan harus dilarikan ke rumah sakit karena terluka.

Aksi protes juga diikuti oleh kelompok "Rompi Kuning" di seluruh Prancis, salah satu kelompok anti-pemerintah yang telah mengguncang Presiden Emmanuel Macron dalam tiga tahun terakhir.

Di kota Lyon, lima demonstran ditangkap ketika bentrok dengan polisi. Sekitar 3.000 orang ikut dalam aksi di Lyon meski kondisi sedang hujan.

Baca Juga: Perbandingan Gaji Buruh di Negara-negara ASEAN, RI Paling Besar?

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya