TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Putin Disebut Menderita Parkinson, Kanker Pankreas, dan Prostat

Tuduhan diperkuat dengan dokumen yang bocor

Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin (Twitter.com/ President of Russia)

Jakarta, IDN Times - Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pengamat menilai bahwa kesehatan Presiden Rusia Vladimir Putin menurun. Baru-baru ini, dalam dokumen Kremlin yang bocor, Putin dikabarkan sedang berjuang melawan penyakit Parkinson dan kanker Pankreas.

Keabsahan informasi itu disebut bakal disangkal dengan berbagai cara oleh Moskow. Kendati begitu, Putin juga disebut bahwa kondisi kesehatannya terus dipantau oleh tim dokter. 

Baca Juga: Gegara Rudal Rusia, Ukraina Lakukan Pemadaman Listrik Setiap 6 Jam

1. Dokumen Kremlin yang bocor

Vladimir Putin (Twitter.com/President of Russia)

Sejak Mei 2022, Rusia telah dirumorkan menderita penyakit Parkinson. Ini adalah penyakit pada sistem saraf dan menganggu kemampuan tubuh mengontrol gerakan serta keseimbangan.

Dalam dokumen Kremlin yang bocor baru-baru ini, Sky News mengatakan selain Parkinson, Putin juga sedang berjuang melawan kanker pankreas. Meski begitu, Kremlin tidak memberikan konfirmasi atas kabar itu.

Selama bertahun-tahun, isu kesehatan Putin telah menjadi perbincangan. Tapi karena Moskow membungkamnya secara rapat, banyak spekulasi yang muncul baik dari pengamat politik atau para jurnalis.

Pemimpin Rusia itu secara rutin kerap terlihat berkedut dan tremor selama penampilan publiknya. Dia dirumorkan menderita Parkinson stadium awal dan kanker pankreas.

2. Tidak ada diagnosa pasti atas penyakit Presiden Putin

Ahli neurogenetik, John Hardy, mengatakan bahwa seorang ahli saraf sekalipun enggan mengomentari seseorang yang bukan pasiennya. Hal itu diungkapkan karena spekulasi beredar melalui video di dunia maya. 

"Ahli saraf sejati tidak mungkin berkomentar karena mereka diajarkan untuk tidak pernah mengomentari orang yang bukan pasien mereka," kata John Hardy, dari Institut Penelitian Demensia Inggris, dikutip Deutsche Welle.

Dalam pandangan Hardy, Putin tidak memiliki tanda-tanda parkinsonisme. Dia mengakui bahwa Putin tidak terlihat sehat tapi bukan penyakit Parkinson.

Ahli saraf lain, Ray Chadhuri dari University of London setuju dengan Hardy. Hanya dari video rekaman, dia mengatakan tidak dapat menemukan bukti tentang parkinsonisme pada Putin.

Kepala eksekutif Parkinson's UK, Caroline Rassel, mengatakan Parkinson adalah kondisi kompleks dengan lebih dari 40 gejala mulai dari fisik sampai mental. Dia mengatakan tidak mungkin mendiagnosis lewat rekaman video yang durasinya beberapa menit saja.

Baca Juga: Sempat Ngambek, Rusia Kini Ingin Ekspor Gandum ke Afrika Gratis

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya