TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Razan al-Mubarak: Perempuan Arab Pertama yang Pimpin IUCN

Berpengalaman selama 20 tahun

Razan al-Mubarak, pimpinan perempuan pertama IUCN (dok. YouTube/ Balipara Foundation)

Jakarta, IDN Times - International Union for Conservation of Nature (IUCN), salah satu badan konservasi alam terbesar di dunia, memilih Razan al-Mubarak menjadi ketuanya. Pemilihan dilakukan pada 8 September 2021 di Marseille, Prancis.

Razan yang memiliki nama lengkap Razan Khalifah al-Mubarak adalah putri dari Khalifah Ahmad Abdulaziz al-Mubarak, mantan Dubes Uni Arab Emirat (UAE) untuk Prancis yang dibunuh kelompok teroris Abu Nidal pada tahun 1984. Dia jadi perempuan Arab pertama yang memimpin IUCN dan perempuan kedua yang mempin lembaga tersebut.

1. Perempuan Arab pertama yang pimpin IUCN

Dalam laman resminya, Kongres IUCN disebut sebagai forum konservasi terbesar dan paling demokratis di dunia. Anggota IUCN memberi suara pada isu konservasi, lingkungan dan pembangunan berkelanjutan serta memilih pemimpin.

Selain memilih ketua, IUCN juga memilih 28 Anggota Dewan Regional yang mewakili dan bertugas untuk beberapa bagian di dunia. Mereka bertindak sebagai duta IUCN untuk bekerja melayani kepentingan dan misi organisasi tersebut.

Razan yang terpilih menjadi ketua mengatakan "Saya benar-benar merasa terhormat telah terpilih sebagai Presiden ke-15 IUCN, terutama di saat kritis ini ketika kita perlu mengangkat konservasi alam ke garis depan agenda keberlanjutan global.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Zhang Xinsheng dan semua orang yang waktunya di Dewan IUCN berakhir hari ini... Kami sangat berterima kasih atas kepemimpinan mereka."

Razan yang lahir pada tahun 1979 di Abu Dhabi, menjadi perempuan Arab pertama yang memimpin organisasi bergengsi tersebut.

Baca Juga: Taliban Pisahkan Perempuan Afghanistan dari Laki-laki di Ruang Kuliah

Razan al-Mubarak berkompetisi untuk memperebutkan posisi ketua IUCN dengan Malik Khan dari Pakistan dan John Robinson dari Amerika Serikat. Tapi anggota organisasi yang memiliki lebih dari 1.400 entitas independen dan dari berbagai negara serta memiliki 18.000 ilmuwan sukarelawan itu, mempercayakan mandat pada Razan.

Dalam wawancaranya dengan Mongabay sebelum terpilih menjadi Ketua IUCN, dia mengatakan pentingnya pemangku kekuasaan dari lintas geografi sehingga masalah multidimensi dapat dipecahkan.

"Satu-satunya cara untuk memecahkan masalah multidimensi seperti hilangnya keanekaragaman hayati adalah dengan memastikan bahwa semua pemangku kepentingan memiliki kursi di meja–perempuan, anak muda, dan orang-orang dari semua geografi," katanya.

Razan juga menjelaskan bahwa masyarakat adat atau pribumi hanya 5 persen dari populasi dunia. Tapi mereka telah melindungi 80 persen keanekaragaman hayati di bumi. "Pengalaman mereka dengan ketahanan dan bagaimana hidup seimbang dengan alam memberi dunia wawasan yang tak ternilai tentang bagaimana melestarikan keanekaragaman hayati sambil beradaptasi dengan perubahan iklim."

Baca Juga: Wali Kota Perempuan Pertama Afghanistan Lari ke Jerman, Ini Alasannya

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya