TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ribuan Warga Austria Menentang Pembatasan karena COVID-19

Infeksi masih tinggi untuk lakukan pelonggaran 

Ribuan warga Austria protes menentang lockdown. (twitter.com/Lynn Brittney)

Wina, IDN Times – Austria saat ini sedang dalam kondisi pembatasa yang ketat. Semua perjalanan wisata dan rekreasi di negara tersebut tidak memungkinkan dilakukan. Ini adalah penguncian yang ketiga kalinya di negeri tersebut.

Semua toko-toko yang dianggap kurang penting ditutup. Hotel untuk para turis juga mengalami nasib yang serupa. Restoran dan bar tidak boleh melayani pelanggan ditempat tetapi harus dibawa pulang atau meminta jasa antar.

Upaya penguncian untuk yang ketiga kalinya tersebut, adalah ikhtiar pemerintah Austria untuk mengekang persebaran virus corona. Namun, upaya tersebut ditentang oleh warga. Ada ribuan warga Austria yang berbaris di ibukota Wina pada hari Sabtu, 16 Januari 2021, untuk menentang rencana pembatasan terbaru. 

1. Infeksi masih terlalu tinggi untuk membuat pelonggaran

Ilustrasi virus corona. (Pexels.com/CDC)

Pada hari Sabtu, ketika ribuan warga Austria menentang pembatasan aturan COVID-19, Kanselir Austria, Sebastian Kruz, sedang melakukan pembicaraan dengan para pejabat dan para ahli. Dalam pertemuan itu, para pemimpin Austria sedang membahas untuk melakukan rencana tindakan pengekangan terbaru di negara tersebut.

Menurut kantor berita Reuters, pakar kesehatan yang telah bertemu dengan pejabat pemerintah mengatakan bahwa infeksi masih terlalu tinggi di Austria. Kemungkinan pelonggaran belum bisa dilakukan. 

Sejauh ini, total infeksi di Austria menurut Worldometer mencapai 392.511 kasus. Mereka yang meninggal karena infeksi virus dari Wuhan tersebut sebanyak 7.053 orang. Rencananya pada hari Minggu ini, pemerintah akan memberikan pengumuman tentang langkah pembatasan lebih lanjut.

Baca Juga: Pengadilan Austria Batalkan Larangan Jilbab

2. Sekitar 10.000 penduduk melakukan protes

Sebastian Kruz (paling kanan) , Kanselir Austria. (Twitter.com/Vienna Times)

Austria adalah salah satu negara kecil di Eropa dengan jumlah penduduk sekitar 8,9 juta jiwa. Rencana pembatasan baru yang akan diberlakukan pemerintah Austria telah membuat marah penduduk setempat.

Melansir dari laman Strait Times, ada sekitar 10.000 penduduk yang berbaris dan melakukan protes di ibukota Wina. Mereka menentang aturan jaga jarak dan sebagian besar para peserta aksi protes tidak mengenakan masker.

Seorang perempuan yang mengaku bernama Gabi dan ikut dalam aksi protes mengatakan “Saya tidak ingin berakhir seperti Tiongkok, dimana kamu tidak punya hak untuk melakukan apa pun” tegasnya memprotes rencana baru pemerintah.

Beberapa peserta protes membawa spanduk yang berisi agar Sebastian Kurz mundur dari jabatannya. Banyak diantara peserta aksi protes adalah kelompok sayap kanan dan salah satu politikus sekaligus mantan wakil Kanselir, Heinz-Christian Strache, ikut dalam barisan protes yang menentang rencana baru pembatasan pemerintah Austria.

Baca Juga: Menlu Austria dan Belgia Positif COVID-19 Usai Pertemuan Uni Eropa

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya