TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rusak Gedung Parleman, Pria Selandia Baru Ditangkap

Motif penyerang belum diketahui

Gerbang pintu kaca gedung parlemen Selandia Baru rusak parah akibat serangan pria dengan benda tajam. (twitter.com/Sophie Trigger)

Wellington, IDN Times – Selama liburan musim panas, gedung parlemen Selandia Baru di ibukota Wellington, diserang oleh seorang pria. Gedung parlemen tersebut sepi karena saat ini memang sedang dalam kondisi liburan di negara tersebut.

Secara lokal, gedung parlemen Selandia Baru itu disebut sebagai Beehive atau Sarang Lebah. Seorang pria melakukan tindak kekerasan dengan menyerang gedung tersebut pada Rabu dini hari sebelum fajar, tanggal 13 Januari 2021. Penyerang kemudian ditangkap oleh pihak berwenang. Berikut ini adalah kejelasan mengenai dampak serangan dilakukan di gedung parlemen Selandia Baru.

1. Kerusakan parah

Gedung parlemen Selandia Baru, Beehive atau Sarang Lebah. (Wikimedia.org/Ulrich Lange)

Serangan gedung parlemen Selandia Baru yang dilakukan pada dini hari pada Rabu pagi, akhirnya membuat kepolisan setempat dipanggil untuk mengatasi pelaku. Polisi datang ke lokasi kejadian pada pukul 05.25 pagi dan pria yang melakukan kerusakan itu ditangkap 10 menit kemudian pada pukul 05.35 tanpa insiden perlawanan yang berarti.

Melansir dari laman The Guardian, akibat serangan tersebut, gedung parlemen Selandia baru mengalami kerusakan parah pada pintu kacanya yang menjadi gerbang masuk. Ada lima pintu kaca eksterior yang hancur akibat serangan tersebut.

Juru bicara kepolisian setempat mengatakan “pria itu menyebabkan beberapa kerusakan pada panel kaca tetapi tidak berusaha memasuki gedung”. Serangan terhadap gedung parlemen Selandia Baru jarang sekali terjadi. Pada tahun 2019 lalu, seorang politisi bernama James Shaw pernah dipukul wajahnya saat berjalan menuju gedung parlemen dan itu adalah serangan pertama sejak satu dekade terakhir.

Baca Juga: Data Sensitif Diakses, Bank Sentral Selandia Baru Kena Serangan Siber

2. Persidangan segera dilakukan

Persidangan segera digelar untuk memberi hukuman kepada pelaku. Ilustrasi (pexels.com/Ekaterina Bolovtsova)

Gedung parlemen Selandia Baru lebih sering tenang. Jarang ada insiden kekerasan di gedung tersebut. Perdana Menteri Jacinda Ardern dan anggota parlemen sering muncul ke lapangan untuk memberikan pidato atau menanggapi para pemrotes dengan bertemu langsung. 

Gedung yang terletak di pusat kota Wellington tersebut menjadi tempat bekerja para politisi, yang sebagian besar diantara mereka bekerja dengan berjalan kaki atau bersepeda menuju lokasi kerja. Aksesibilitas menuju gedung dianggap mudah.

Melansir dari laman New Zealand Herald, pelaku penyerangan yang tidak publikasikan identitasnya, berusia sekitar 31 tahun. Kini persidangan telah menanti yang akan dilangsungkan pada hari Rabu, 13 Januari 2021 dan pelaku didakwa melakukan tindakan kekerasan dengan sengaja dan kepimilikan senjata ofensif. Seorang anggota masyarakat yang menjadi saksi mengatakan “saya berdiri di sini dan semua jendelanya pecah” (13/1). 

Pecahan kaca berserakan di lantai dan garis kuning dari polisi sudah dipasang untuk menutup area yang lebih luas dari lokasi serangan. Penghalang logam juga dipasang untuk mencegah mobil masuk ke arah gedung parlemen.

Baca Juga: Selandia Baru Tawarkan Vaksin COVID-19 ke Negara Tetangga

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya