TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rusia Bebaskan 10 Tawanan Perang yang Ditangkap di Ukraina

Tahawan termasuk berasal dari Inggris dan AS

ilustrasi (Pexels.com/Anton Klyuchnikov)

Jakarta, IDN Times - Otoritas berwenang Rusia telah melepaskan 10 tawanan perang yang ditangkap di Ukraina. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan 10 orang tersebut telah tiba di ibu kota Riyadh.

Para tawanan perang berasal dari negara asing yang bukan Ukraina. Mereka termasuk warga Amerika Serikat (AS), Inggris, Swedia, Kroasia dan Maroko. Pelepasan tawanan perang merupakan bagian dari kesepakatan pertukaran antara Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Jerman dan Prancis Kompak Kutuk Invasi Rusia ke Ukraina 

1. Inisiatif komitmen kemanusiaan Putra Mahkota Saudi

Sebanyak 10 tawanan perang yang dilepaskan dan diterbangkan ke Saudi, dilakukan pada Rabu (21/9/2022). Pertukaran tawanan menjadi bagian dari inisiatif mediasi oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi dikutip dari Al Jazeera.

Itu merupakan langkah berlanjutnya komimen MBS terhadap inisiatif kemanusiaan dalam krisis Rusia-Ukraina. Tidak ada identifikasi para tawanan perang yang dipublikasikan secara rinci.

Saudi mengatakan, para tawanan perang tiba dari Rusia. Kini pihak berwenang Riyadh memfasilitasi prosedur untuk mengembalikan mereka dengan aman ke negara masing-masing.

2. Belum diketahui kapan tawanan perang akan dikirim ke negara masing-masing

Terdapat bocoran informasi yang menjelaskan siapa saja tawanan perang yang menjadi bagian dari pertukaran tersebut. Warga AS yang termasuk di dalamnya, adalah Alexander Drueke dan Andy Huyn. 

Kedua orang tersebut merupakan veteran militer dan ditangkap Rusia pada bulan Juni saat bertempur di Ukraina timur, kutip RFE/RL. Mereka berdua membantu pasukan Ukraina bertahan dari invasi Rusia.

Informasi saat ini tidak menjelaskan kapan para tawanan perang akan dipindahkan ke negara asal. Tapi mereka diketahui termasuk lima warga Inggris, dua warga AS, satu dari Kroasia, satu dari Maroko dan satu lagi dari Swedia.

Perang Rusia di Ukraina telah menimbulkan hubungan yang tegang antara AS-Saudi. Ini karena perang memicu naiknya harga minyak. AS menginginkan Saudi meningkatkan produksi minyaknya agar harga bisa ditekan.

Baca Juga: Perang Ukraina Terkini: Rusia Kuasai 20 Persen Ukraina

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya