TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rusia Tarik Pasukan dari Perbatasan Ukraina dan Krimea

Tensi menurun, Ukraina melakukan pemantauan situasi

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu (Twitter.com/Hromadske Int.)

Moskow, IDN Times - Ketegangan antara Ukraina dengan Rusia masih dalam tahap yang mengkhawatirkan. Namun kabar terbaru sepertinya memberikan kelegaan bagi banyak pihak. Rusia diwartakan akan mulai menarik pasukannya yang berada di Krimea dan perbatasan Ukraina.

Keputusan untuk menarik pasukan tersebut akan dilakukan pada hari Jumat (23/4) dan diumumkan oleh Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, pada hari Kamis (22/4). Shoigu dikabarkan telah memerintahkan staf umum angkatan bersenjata, kepala militer dan pasukan udara untuk kembali ke pangkalan dari Krimea dan perbatasan Ukraina.

1. Pasukan telah menyelesaikan tinjauan militer

Sergei Shoigu (Menhan Rusia) dengan Vladimir Putin (Presiden Rusia) (Twitter.com/MFA Russia)

Penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina dan Krimea telah menimbulkan kekhawatiran banyak pihak. Uni Eropa (UE) beberapa waktu yang lalu memperkirakan jumlah pasukan Rusia tersebut sebanyak 150 ribu personel.

Namun Rusia menegaskan bahwa penumpukan dan mobilisasi militer yang dilakukan adalah bagian dari menjaga kedaulatan dari ancaman dan provokasi Ukraina. Rusia juga mengatakan bahwa mobilisasi militer adalah bagian dari latihan.

Melansir dari laman The Moscow Times, klaim latihan tersebut sepertinya sudah akan selesai. Hal itu karena Menteri Pertahanan Rusia yang bernama Sergei Shoigu mengatakan "saya yakin bahwa tujuan pemeriksaan cepat telah tercapai sepenuhnya. Dalam hal ini, saya telah memutuskan untuk menyelesaikan tinjauan distrik militer selatan dan barat."

Shoigu juga dikabarkan telah memerintahkan pasukan darat untuk kembali ke pangkalan mereka di Vladikavkaz dan Novosibirsk, serta unit udara ke wilayah Pskov, Ivanovo dan Krasnodar, pada tanggal 1 Mei mendatang.

Baca Juga: Rusia Ingin India Produksi Lebih Banyak Alutsista Rusia

Ketegangan utama antara Rusia dengan Ukraina terjadi di wilayah Donbass, timur Ukraina yang berbatasan dengan Rusia. Pihak Ukraina telah berusaha menumpas gerakan separatis yang ada di wilayah tersebut sejak tahun 2014 lalu. Konflik antara Ukraina dengan separatis telah menyebabkan lebih 13.000 orang tewas.

Gencatan senjata antara ke dua belah pihak telah dilanggar dalam beberapa bulan terakhir. Moskow mengaggap Kiev melakukan provokasi untuk memerangi kelompok separatis yang itu juga mengancam keamanan warga Rusia. Karenanya, Rusia melakukan penumpukan pasukan di perbatasan.

Namun langkah Rusia telah membuat Barat, NATO dan Uni Eropa memberikan reaksi keras. Kekhawatiran bakal terjadinya perang telah membuat banyak pihak prihatin karena Rusia mengerahkan ratusan ribu personel, ribuan kendaraan baja dan ratusan jet tempur serta puluhan kapal perang.

Kini Rusia memutuskan untuk menarik mundur pasukannya. Namun, melansir dari laman Euronews, tidak ada rincian tentang jumlah pasukan yang ditarik tersebut.

Jumlah pasukan bersenjata Rusia, baik yang berada di Krimea maupun di perbatasan Ukraina sangat besar. Dalam pantauan Euronews, lebih dari 2.000 pasukan terjun payung berlatih pendaratan dengan 60 kendaraan militer pada hari Kamis, sementara jet tempur menutupi udara.

2. Tidak ada rincian berapa banyak pasukan yang diperintahkan untuk mundur

Baca Juga: Rusia Tutup Laut Hitam, Ukraina dan AS Meradang

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya