TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sekjen PBB: Dunia Kita dalam Bahaya, Terancam Lumpuh dan Disfungsi

Guterres serukan agar semua negara bersatu untuk dialog

Antonio Guterres, Sekjen PBB (Twitter.com/Antonio Guterres)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, pada Selasa (20/9/2022), mengatakan bahwa dunia saat ini sedang dalam bahaya. Pernyataan itu disampaikan saat Sidang Majelis Umum (SMU) PBB tahun ini, yang digelar tatap muka usai 2 tahun pandemik COVID-19. 

Beberapa masalah yang secara langsung disinggung adalah perang Rusia di Ukraina dan konflik Israel-Palestina. Selain itu, krisis iklim yang merusak bumi, kenaikan harga bahan bakar, kekurangan pangan, dan krisis lainnya juga terus membayangi umat manusia.

Baca Juga: Kanselir Scholz: Putin Harus Akui Tidak Bisa Menang Perang di Ukraina

1. Terjebak dalam disfungsi global

Selama pandemik, para pemimpin dunia tidak bisa menghadiri secara langsung SMU PBB. Namun, ketika tahun ini mereka bertemu langsung, alih-alih nuansa pertemuan adalah perayaan, justru yang muncul adalah ketegangan dan kekhawatiran. 

"Kita terjebak dalam disfungsi global yang kolosal, dunia kita dalam bahaya, dan lumpuh," kata Guterres, dikutip Associated Press.

Ada banyak alasan yang disampaikan Guterres mengapa dia mengeluarkan pernyataan itu. Guterres menekankan hal itu disebabkan karena konflik Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina yang kian membara.

Alasan lain adalah lonjakan harga bahan bakar, kekurangan pangan, ketidaksetaraan ekonomi, arus migrasi, disinformasi, diskriminasi, ujaran kebencian, masalah kesehatan masyarakat, dan lainnya.

2. Desakan untuk dialog dan kerja sama

Guterres kemudian menekankan dua hal yang bisa menjadi jalan ke depan untuk perdamaian global, yaitu dialog dan kerja sama.

"Mari kita bekerja sebagai satu, sebagai koalisi dunia, sebagai bangsa-bangsa yang bersatu. Perbedaan antara negara maju dan berkembang, antara Utara dan Selatan, antara yang istimewa dan yang lainnya, menjadi lebih berbahaya dari hari ke hari," kata Guterres dilansir Al Jazeera.

"Ini adalah akar dari ketegangan geopolitik dan kurangnya kepercayaan yang meracuni setiap bidang kerja sama global, mulai dari vaksin hingga sanksi dan perdagangan," tambahnya. 

Guterres juga memperingatkan, tidak ada satu kekuatan atau kelompok yang dapat mengambil keputusan tersebut dan harus dilakukan dengan dialog bersama.

Baca Juga: Di Sidang PBB, Presiden Iran Desak AS Beri Jaminan Perjanjian Nuklir

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya