Sekjen PBB Minta Rusia Bantu Evakuasi Warga Ukraina dari Mariupol
Pemerintah Rusia siap bekerja sama dengan PBB
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres, meminta Rusia untuk menyepakati koridor kemanusiaan demi evakuasi warga sipil di Ukraina. Dia menyatakan hal itu ketika bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, pada Selasa (26/4/22).
Dalam konferensi persnya, Guterres juga menjanjikan PBB siap memobilisasi semua sumber daya untuk membantu evakuasi yang aman dari berbagai ancaman. Dia menawarkan kerja sama lintas organisasi baik dari Ukraina, Rusia, dan PBB.
Lavrov menanggapi bahwa Moskow siap bekerja dengan PBB dalam mengevakuasi warga sipil Ukraina. Selain itu, dia juga membahas mengenai delegasi pembicaraan damai Ukraina dan perilaku Presiden Volodymyr Zelenskyy yang terus mengabaikan proposal Rusia saat ini, sehingga harapan perdamaian tidak terwujud.
Baca Juga: Balas Berlin, Kini Giliran Rusia yang Usir 40 Diplomat Jerman
1. Guterres usulkan kerja sama untuk membuka koridor kemanusiaan di Mariupol
Sekjen Guterres yang prihatin dengan perang di Ukraina telah melakukan perjalanan ke Moskow, dan rencananya juga akan ke Kiev. Dalam perjalanan itu, dia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Zelenskyy.
Ketika tiba di Rusia pada Selasa, Guterres bertemu dengan Menteri Lavrov. Dalam pertemuan itu, masalah utama yang bahas Guterres adalah pembukaan koridor kemanusiaan yang aman dengan tujuan evakuasi warga sipil.
"PBB siap untuk sepenuhnya memobilisasi sumber daya manusia dan logistiknya untuk membantu menyelamatkan nyawa di Mariupol," kata Guterres, dikutip dari Reuters.
Pemerintah Ukraina mengklaim masih ada sekitar 100 ribu warga sipil yang terjebak di kota tersebut dan sekitar 1.000 orang terjebak di Azovstal, benteng terakhir tentara Ukraina di Mariupol yang sebagian besar telah dikuasai Rusia.
Guterres mengusulkan langkah terkoordinasi dengan Palang Merah untuk mengevakuasi warga yang bersembunyi di Azovstal agar dapat pergi dan menyelamatkan diri.
"Kami sangat membutuhkan koridor kemanusiaan yang benar-benar aman dan efektif," tambah Guterres.
Baca Juga: Rusia Peringatkan AS untuk Berhenti Memasok Senjata ke Ukraina
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.