TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sekjen PBB: Terorisme dan Krisis Iklim Buat Rakyat Somalia Menderita

5 juta orang alami kerawanan pangan akut tingkat tinggi

Antonio Guterres di Somalia (Twitter.com/Antonio Guterres)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, pada Selasa (11/4/2023), mengajak masyarakat internasional untuk memberi bantuan kemanusiaan kepada Somalia.

Guterres mengatakan, rakyat Somalia telah menderita akibat kekeringan parah dan karena berperang melawan kelompok militan al-Shabaab. Menurutnya, Somalia membutuhkan dukungan internasional besar-besaran sebagai upaya stabilitasi dan keamanan negara.

Baca Juga: Somalia Eksekusi Mati 13 Teroris dan 5 Tentara

1. Somalia sangat membutuhkan dukungan intenasional

Sekjen PBB Antonio Guterres dan Presiden Hassan Mohamud (Twitter.com/Antonio Guterres)

Guterres melakukan kunjungan ke Somalia pertama kali sejak 2017. Dalam kunjungan itu, ia disambut oleh Presiden Hassan Sheikh Mohamud. Saat jumpa pers, Guterres mengatakan Somalia sangat membutuhkan dukungan internasional yang besar.

Dilansir Associated Press, Sekjen PBB mengatakan rakyat Somalia sedang menghadapi kesulitan kemanusiaan. Di sisi lain, mereka juga disibukkan menghadapi ancaman terorisme.

Dalam kunjungan tersebut, sebagian besar kota dikunci demi keamanan dan transportasi umum dibatasi. Guterres mengucapkan terima kasih kepada Presiden Mohamud, begitu juga sebaliknya.

"Kunjungan ini meyakinkan kita bahwa PBB berkomitmen penuh untuk mendukung rencana kita membangun negara dan menstabilkan negara," kata Mohamud.

2. Somalia tidak berkontribusi pada krisis iklim tapi menanggung beban

Kunjungan Guterres disebut oleh Associate Director World Vision Somalia, Ahmed Omar, telah meningkatkan profil situasi kemanusiaan dan menunjukkan solidaritas dengan orang yang paling rentan.

Pada Januari lalu, Somalia dan PBB meluncurkan seruan bantuan kemanusiaan senilai 2,6 miliar dolar atau sekitar Rp38,7 triliun karena menderita kekeringan akibat krisis iklim. Tapi, kurang dari 20 persen seruan tersebut telah didanai.

"Orang Somalia hampir tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim. Orang Somalia adalah salah satu korban terbesar. Hampir 5 juta orang mengalami kerawanan pangan akut tingkat tinggi dan, tentu saja, kenaikan harga memperburuk keadaan," kata Guterres dikutip VOA News.

Baca Juga: Kronologi Teroris Al-Shabaab Serang Kantor Wali Kota di Somalia

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya