Kronologi Teroris Al-Shabaab Serang Kantor Wali Kota di Somalia

Penyerang menyamar sebagai tentara

Jakarta, IDN Times - Al-Shabaab melancarkan serangan di kompleks kantor wali kota di Mogadishu, Minggu (22/1/2023). Jalan di area tersebut berjarak sekitar 1,5 km dari Villa Somalia, kantor presiden.

Untuk mengakhiri serangan tersebut, pasukan Somalia bertempur melawan Al-Shabaab selama lebih dari lima jam. Militer berhasil membunuh enam anggota kelompok teroris itu.

1. Jumlah korban tewas

Kronologi Teroris Al-Shabaab Serang Kantor Wali Kota di SomaliaIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Mardya Shakti)

Melansir VOA News, Al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka mengklaim kematian 34 orang termasuk pejabat, pekerja administrasi, tentara, dan perwira.

Pemerintah mengatakan, penyerang tiba di lokasi dengan berjalan kaki, menyamar sebagai tentara pemerintah. Serangan diawali dengan ledakan, diikuti oleh orang-orang bersenjata yang menyerbu gedung.

“Sekitar pukul 12 siang mereka menghantam gerbang belakang yang menghadap ke Hamarweyne (distrik) dengan sebuah ledakan,” kata Wakil Wali Kota Isse Gure.

Gure mengatakan, semua pejabat tinggi pemerintah daerah, kecuali Wali Kota Yusuf Hussein Jimale, berada di lokasi saat serangan itu terjadi. Jimale saat ini berada di luar negeri.

Gure juga mengatakan, tentara berusaha waspada dan meminimalkan korban. Ia mengatakan dalam pengepungan ,itu seorang staf pemerintah daerah dengan kebutuhan khusus termasuk di antara lima warga sipil yang menjadi korban tewas.

Direktur Layanan Ambulans Aamin, Abdikadir Abdirahman, mengatakan bahwa mereka telah mengangkut jenazah delapan korban sipil, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Militer Somalia dan Al-Shabaab Adu Kekuatan, Ratusan Orang Tewas

2. Keterangan saksi mata

Kronologi Teroris Al-Shabaab Serang Kantor Wali Kota di SomaliaIlustrasi Aksi Terorisme (IDN Times/Mardya Shakti)

Abdiaziz Ahmed Barrow, jurnalis VOA, melaporkan bahwa serangan terjadi saat orang-orang sedang mempersiapkan salat Zuhur saat itu.

"Ketika ledakan terjadi, saya berada di Hamarweyne, tidak jauh dari tempat ledakan terjadi. Kami mendengar ledakan besar, itu sangat kuat yang mengejutkan orang-orang. Saya melihat orang-orang melarikan diri dari tempat kejadian, ambulans datang ke tempat kejadian. Pasukan keamanan telah tiba, dan mereka melepaskan tembakan," kata Barrow.

Barrow mengatakan, orang-orang mulai berlari karena situasinya berubah dengan cepat.

“Orang yang saya kenal terluka (dalam serangan itu), beberapa dari mereka (adalah) teman saya. Saya telah melihat beberapa orang yang berdarah melarikan diri," katanya.

"Ketika ledakan terjadi, saya berada di Hamarweyne, tidak jauh dari tempat ledakan terjadi," kata Farah Abdullahi, pegawai di kantor wali kota.

Sebelumnya, kantor wali kota di Mogadishu juga pernah menjadi target serangan Al-Shabaab pada 24 Juli 2019.  Serangan itu dilakukan oleh seorang wanita yang melakukan bom bunuh diri, yang melukai parah mantan Wali Kota Abdirahman Omar Osman.

3. Pertempuran melawan Al-Shabaab

Kronologi Teroris Al-Shabaab Serang Kantor Wali Kota di SomaliaIlustrasi tentara. (Unsplash.com/Kony)

Al-Shabaab telah memerangi pemerintah Somalia sejak 2006, berusaha memaksakan interpretasinya sendiri atas hukum Islam, dan sering melakukan pengeboman dan serangan senjata di seluruh negeri.

Kelompok tersebut telah meningkatkan serangan untuk menunjukkan kekuatan, sejak Presiden Hassan Sheikh Mohamud pada Agustus mulai melancarkan operasi penumpasan terorisme.

Serangan terbaru terjadi saat Somalia sedang melanjutkan operasi militernya di beberapa daerah untuk mengusir Al-Shabaab. Sehari sebelum serangan di ibu kota, para pejabat di negara bagian Jubaland Somalia mengumumkan bahwa pasukan telah membebaskan kota Jana Cabdalle.

Sehari sebelumnya, Al-Shabab menyerbu pangkalan militer pemerintah Somalia di kota Galcad yang baru direbut di negara bagian Galmudug. Mereka mengklaim berhasil membunuh 159 tentara.

Sementara pemerintah mengatakan ada tujuh tentara tewas, termasuk Mayor Hassan Osman Mohamed, yaitu komandan pasukan Danab yang dilatih oleh Amerika Serikat (AS). Merespons serangan di Galcad, AS ikut membantu dan melaporkan bahwa 30 pejuang Al-Shabaab tewas.

Pemerintah mengatakan, serangan pada Minggu merupakan bukti lebih lanjut bahwa militan perlu disingkirkan dari negara itu.

Saat ini pemerintah telah memperluas serangannya ke wilayah selata. Pasukan federal regional dan Somalia disebut telah melancarkan serangan terhadap Al-Shabaab dan merebut kembali kota Janay Abdale.

Baca Juga: Cegah Al-Shabab Serang Desa, Militer Somalia Bunuh 49 Teroris

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya