TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Swedia Ngeluh: Turki Kebanyakan Kasih Syarat agar Diterima di NATO

Sekjen NATO yakin Swedia akan bergabung dalam aliansi

ilustrasi bendera Swedia (Pixabay.com/Unif)

Jakarta, IDN Times - Swedia telah mengajukan aplikasi keanggotaan NATO tapi selama berbulan-bulan Turki memblokirnya. Untuk dapat bergabung NATO, Swedia membutuhkan persetujuan dari semua negara anggota. 

Pada Minggu, Perdana Menteri (PM) Swedia, Ulf Kristersson, mengatakan bahwa negaranya telah melakukan apa pun yang diminta Ankara. Namun, Turki disebut menginginkan hal-hal lain yang tidak dapat dilakukan oleh Swedia sebagai syarat aplikasi keanggotaan.

Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan bahwa Swedia sejauh ini telah menyanggupi semua syarat yang dibutuhkan untuk menjadi anggota aliansi militer tersebut. Tapi belum dapat dipastikan kapan Turki akan membuat keputusan.

Baca Juga: AS-Turki Blokir Jaringan Keuangan Pendukung ISIS

1. Swedia tidak bisa memenuhi semua keinginan Turki

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson (Twitter.com/SwedishPM)

Bersama dengan Finlandia, Swedia mengajukan diri untuk menjadi anggota NATO. Keputusan itu diambil karena Swedia-Finlandia merasa tidak aman setelah Rusia menginvasi Ukraina. 

Turki memiliki beberapa syarat yang harus dilakukan terlebih dahulu kepada Swedia dan Finlandia, agar bisa menyetujui dan menerima keanggotaan dua negara Nordik tersebut.

"Turki telah mengonfirmasi bahwa kami telah melakukan apa yang kami katakan dan akan kami lakukan, tetapi (Turki) juga mengatakan bahwa ia menginginkan hal-hal yang tidak dapat kami lakukan, yang tidak kami inginkan," kata Ulf Kristersson dikutip VOA News.

Pernyataan Kristersson itu dilakukan selama melakukan konferensi keamanan yang dihadiri oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg. Kristersson juga mengatakan, keputusan ada di tangan Turki, setelah Swedia menunjukkan keseriusannya.

2. Masalah diaspora Kurdi di Swedia

Turki menyoroti hubungan Stockholm dengan para diaspora Kurdi, sebagai salah satu penghambat penerimaan Swedia di NATO. 

Dilansir Al Jazeera, banyak orang Kurdi yang berada di Swedia. Beberapa di antaranya dianggap Ankara sebagai teroris dan Stockholm diminta agar orang-orang tersebut diekstradisi.

Total, Turki berusaha mengekstradisi 33 pejuang Kurdi dan tersangka yang dinilai terlibat dalam upaya kudeta di negaranya yang kini berada di Swedia dan Finlandia. Tapi Desember lalu, Mahkamah Agung Swedia memblokir upaya ekstradisi jurnalis Turki, Bulent Kenes.

Baca Juga: Bulgaria-Turki Sepakat Amankan Jalur Distribusi Gas Alam

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya