TPLF dan Pemerintah Ethiopia Sepakat Gencatan Senjata di Tigray
TPLF siap hentikan permusuhan demi akses kemanusiaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tigrayan People's Liberation Front (TPLF), kelompok pejuang Tigray, wilayah paling utara Ethiopia, sepakat untuk melakukan gencatan senjata dengan pasukan pemerintah. Tindakan itu diperlukan untuk memungkinkan pasokan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke daerah Tigray.
Gencatan senjata demi kemanusiaan tersebut adalah kabar yang baik. Sebelumnya, baik TPLF atau Ethiopia, saling tuduh telah memblokade akses bantuan kemanusiaan bagi korban konflik. Jutaan warga sipil Tigray terancam kelaparan dan ratusan ribu anak-anak dan ibu hamil kekurangan gizi karena pasokan makanan dan obat-obatan tidak bisa memasuki wilayah tersebut.
Konflik antara militer pemerintah Ethiopia dengan pasukan pejuang TPLF telah terjadi sejak akhir 2020. Konflik itu menjadi sangat mematikan dan membuat jutaan orang kelaparan atau kehilangan tempat tinggal. TPLF adalah pejuang Tigray yang dianggap pemberontak oleh pemerintah Ethiopia.
Baca Juga: Ethiopia Tuduh Kepala WHO Dukung Pemberontak TPLF
Baca Juga: TPLF Anggap Gencatan Senjata Ethiopia Sebagai 'Lelucon Menyakitkan'
1. Pemerintah Ethiopia umumkan gencatan senjata kejutan
Pemerintahan Ethiopia yang dipimpin oleh Perdana Menteri Abiy Ahmed, pada Kamis (24/3/2022), mengumumkan gencatan senjata yang mengejutkan. Dilansir Al Jazeera, mereka mengatakan pihaknya berharap langkah itu dapat memudahkan akses kemanusiaan ke Tigray.
Ethiopia juga berharap langkah pemerintah mengumumkan gencatan senjata akan "membuka jalan bagi penyelesaian konflik." Ethiopia menyerukan TPLF untuk menghentikan agresi lebih lanjut dan menarik pasukan dari daerah-daerah yang telah mereka duduki.
Konflik di Tigray telah berlangsung selama sekitar 16 bulan. Ribuan orang diyakini tewas dan jutaan warga sipil kehilangan tempat tinggal. Mereka yang berada di kamp pengungsian menghadapi ancaman kelaparan karena kehabisan pasokan dasar seperti makanan dan obat-obatan.
Perang di wilayah utara Ethiopia itu juga kadang disebut sebagai perang saudara. Pertempuran telah meluas ke wilayah tetangga Amhara dan Afar. Semakin banyak warga sipil yang terusir dan kehilangan tempat tinggal mereka.
Konflik di Tigray telah menjadi salah satu konflik terbaru yang paling mematikan dan intensif di Afrika. Konflik itu juga dikhawatirkan akan memicu ketegangan di wilayah Tanduk Afrika.
Baca Juga: Warga Tigray Dibunuh dan Disiksa oleh Milisi Ethiopia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.