Ukraina Dapat Laporan Pasukan Rusia Gunakan Senjata Kimia
Ada opsi pengerahan pasukan NATO ke Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Hanna Malyar yang menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan Ukraina mengatakan bahwa pemerintahnya saat ini sedang memeriksa informasi tentang penggunaan senjata kimia oleh pasukan Rusia. Dikabarkan, senjata tersebut digunakan di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung.
Sementara ini semua informasi tersebut masih berupa dugaan. Belum ada verifikasi yang bisa membuktikannya, namun pemeriksaan sedang dilakukan. Kemungkinan, senjata kimia yang digunakan adalah amunisi fosfor.
Amerika Serikat (AS) dan Inggris prihatin tentang kabar tersebut. Pihak London mengatakan bahwa saat ini semua pilihan untuk merespon sudah ada di meja, jika memang pasukan Moskow benar-benar menggunakan senjata kimia dalam menyerang Mariupol.
Baca Juga: Efek Perang di Ukraina, IMF: Negara Berkembang Bisa Gagal Bayar Utang
Baca Juga: Bertemu Menlu Kanada, Retno Marsudi Bahas Ukraina dan G20
1. Upaya memverifikasi laporan penggunaan senjata kimia
Kota pelabuhan Mariupol adalah kota yang paling menderita saat Rusia menyerang Ukraina. Kota itu telah terkepung selama lebih dari satu bulan dan puluhan ribu penduduk masih terjebak di tengah pertempuran. Proses evakuasi berjalan lambat karena Rusia tidak mengizinkan penggunaan bus dan hanya boleh menggunakan kendaraan pribadi.
Dalam informasi terbaru tentang serangan pasukan Rusia dalam mengepung Mariupol, ada dugaan tentara Moskow menggunakan senjata kimia. Dikutip dari Reuters, Hanna Malyar mengatakan "ada teori bahwa ini bisa jadi amunisi fosfor," katanya pada hari Selasa (12/4/22).
Pavlo Kyrylenko, gubernur Donetsk wilayah Ukraina mengatakan juga telah melihat laporan insiden tentang penggunaan senjata kimia itu. "Kami tahu tadi malam sekitar tengah malam sebuah drone menjatuhkan beberapa alat peledak yang sejauh ini tidak diketahui, dan orang-orang yang berada di dalam dan sekitar pabrik logam Mariupol, ada tiga orang, mereka mulai merasa tidak sehat."
Pihak berwenang Rusia belum menanggapi laporan tersebut. Pasukan pemberontak Ukraina pro-Moskow membantah penggunaan senjata kimia dalam serangannya di Mariupol.
Baca Juga: NATO: 15 Ribu Tentara Rusia Tewas selama Sebulan Invasi ke Ukraina
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.